Tetangga merupakan bagian penting dari kerukuman bermasyarakat. Bahkan, bagi sebagian orang, mungkin tetangga merupakan orang yang paling dekat setelah sanak saudara. Sebab, ketika dalam kesulitan dan tidak ada saudara di sekeliling kita, maka tetanggalah yang akan menolong kita.
Karena tetangga menjadi bagian penting, maka Islam menganjurkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan tetangga. Bahkan, agama juga melarang untuk menyakiti tetangga.
Oleh sebab itu, khutbah jumat berikut ini menjelaskan tentang larangan menyakiti tetangga dan cara bagaimana memuliakan tetangga menurut Imam al-Ghazali.
Naskah khutbah jumat singkat padat penuh makna berikut ditulis oleh Amien Nurhakim, Alumnus UIN Jakarta dan Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus-Sunnah, Ciputat dengan sedikit revisi sehingga durasi lebih singkat. Beberapa kalimat juga kami ganti agar mudah dipahami jamaah.
Silahkan download naskah khutbah jumat dengan cara download di akhir teks. Khotib cukup download, print, kemudian potong kertas menjadi dua bagian sehingga lebih simpel saat dibawa ke mimbar. Anda juga bisa memberikan kritik dan saran melalui kontak kami DISINI. Semoga bermanfaat..
Silahkan bergabung di grup Telegram untuk mendapatkan Materi Khutbah terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com dengan cara klik “Berlangganan” BERLANGGANAN atau https://t.me/khutbahjumatsingkat
MUKADIMAH KHUTBAH JUMAT
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورً
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah..
Pada kesempatan mulia ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhânahu wa ta’âla dengan sebenar-benarnya takwa; dengan menjauhi larangan Allah sejauh-jauhnya dan menjalankan perintah-Nya semampunya. Dengan demikian kita dapat berproses menjadi sebaik-baiknya hamba Allah sebagaimana firman Allah subhânahu wa ta’âla dalam Al-Quran surat al-Hujurat ayat 13:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.”
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah subhânahu wa ta’âla
Tetangga merupakan bagian penting dari kerukuman bermasyarakat. Bahkan, bagi sebagian orang, mungkin tetangga merupakan orang yang paling dekat setelah sanak saudara. Sebab, ketika dalam kesulitan dan tidak ada saudara di sekeliling kita, maka tetanggalah yang akan menolong kita. Karena tetangga menjadi bagian penting, maka Islam menganjurkan umatnya untuk menghormati dan memuliakan tetangga. Bahkan, agama juga melarang untuk menyakiti tetangga.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.
Baca halaman berikutnya..