Teks Khutbah Jumat 5 Menit Bahasa Indonesia PDF Tentang Kematian: Bersiap Menghadapi Kematian

Ilustrasi Kematian
Ilustrasi Kematian

Saat-saat kematian pasti tepat, sesuai dengan kepastian Alloh, Malaikat pencabut ruh akan melaksanakan sesuai dengan perintah Alloh SWT tanpa ada pergeseran waktu. Ajal datang tanpa perhitungan kondisi, baik tempat maupun situasi, baik sehat mapun sakit jasmani, diwaktu maksiat maupun beribadah kepada Alloh SWT. Walaupun dibentengin dengan benteng yang kuat lagi kokoh. Seperti firman Alloh surat an-nisa’: 78:

اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِى بُرُوْجٍ مُشَيَّدَةٍ

Bacaan Lainnya

Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.

Ma’asyirol muslimin, hafidlo kumulloh…

Saat ini banyak kita dengar dan lihat orang melakukan bunuh diri, jadi ada yang takut mati dan ada pula yang berani mati atau cepat-cepat mati. Dalam hal ini keduanya merasa ada ketidak beresan. Yang pertama, lantaran ia merasa banyak dosa menjadi takut mati. Yang kedua, ingin cepat-cepat mati bukan lantaran banyak amal, akan tetapi karena jiwanya frustasi.

Soal kematian tidaklah perlu dikhawatirkan atau ditakuti, yang perlu dikhawatirkan adalah kehidupan setelah mati. Orang yang mati dengan membawa amal sholih yang banyak, ia akan beruntung di hadapan Alloh SWT. Sebaliknya orang yang mati tidak membawa amal sholih, ia akan mendapatkan murka dan azab dari Alloh SWT. نعوذ بالله من ذلك

Proses kematian adalah proses penuh penderitaan, proses yang menjadikan semua manusia yakin, bahwa itulah saat menghadap Alloh yang dahulu tidak dianggap. Alloh berfirman dalam surat Al-Qiyamah: 26-29:

كَلَّا اِذَا بلَغَتِ التَّرَاقِيَ. وَقِيْلَ مَنْ رَاقٍ. وَظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُ. وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ

Sekali-kali jangan, apabila nafas telah sampai ke kerongkongan, dan dikatakan: siapakah yang dapat menyembuhkan. Dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis dengan betis”.

Alangkah bodohnya, jika ada manusia yang masih belum meyakini bahwa dirinya kelak, setelah mati, akan dibangkitkan kembali.

Ma’asyirol muslimin, hafidlo kumulloh…

Apabila seseorang telah mati, maka semua keluarga dan kekayaan yang dicintainya akan ditinggalkan, hanya amal perbuatan yang menyertainya. Rosululloh SAW bersabda:

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلَاثٌ: أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ, فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى وَاحِدٌ. يَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Tiga hal yang mengikuti orang mati: keluarga, harta dan amalnya, yang dua kembali yang satu tetap. Kembali keluarga dan hartanya, dan tetap tinggal amalnya”.

Ma’asyirol muslimin, hafidlo kumulloh…

Orang yang banyak ingatnya kepada kematian digolongkan oleh Rosululloh SAW sebagai orang yang cerdik. Rosululloh SAW bersabda:

اَكْيَسُ النَّاسِ أَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا وَاَشَدُّهُمْ اِسْتِعْدَادًا لَهُ, أُوْلَئِكَ هُمُ الْاَكْيَاسُ, ذَهَبُوْا بِشَرَفِ الدُّنْيَا وَكَرامَةِ الْآخِرَةِ

“Secerdik-cerdik manusia, ialah yang terbanyak ingatnya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian, mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik, dan mereka akan pergi kealam baqo’ dengan membawa kemuliaan dunia dan akhirat”.

Baca halaman berikutnya..

Pos terkait