Teks Khutbah Jumat NU Singkat PDF Paling Bagus: Semua Nabi Adalah Muslim Termasuk Nabi Musa dan Isa AS

Ilustrasi Padang Pasir
Ilustrasi Padang Pasir

Nabi Ibrahim, Sulaiman, Yusuf, Isa dan nabi-nabi yang lain, semuanya beragama Islam. Mereka semua menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun.

Marilah kita perhatikan dan cermati ayat-ayat al-Qur’an berikut ini.

Bacaan Lainnya

تَوَفَّنِى مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِى بِٱلصَّٰلِحِينَ

Maknanya: “(Yusuf berkata): Wafatkanlah aku dalam keadaan Muslim dan gabungkan aku bersama orang-orang yang saleh” (QS Yusuf: 101)

فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ ٱلْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ قَالَ ٱلْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maknanya: “Maka tatkala ‘Isa mengetahui keingkaran Bani Isra’il, ia berkata: Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?. Para Hawwariyyun (sahabat-sahabat setia Nabi Isa) menjawab: Kamilah pembela-pembela-agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang Muslim” (QS Ali ‘Imran: 52).

Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Qur’an lainnya yang kesemuanya menegaskan bahwa para nabi beserta pengikut-pengikut mereka beragama Islam. Dengan demikian, tidak ada seorang pun di antara mereka yang membawa selain Islam. Adapun perbedaan di antara para nabi adalah terletak dalam hukum-hukum syari’at yang Allah ta’ala turunkan kepada mereka, seperti dalam tata cara dan ketentuan bersuci, shalat, zakat, puasa dan lainnya.

Tentang hal ini, Allah ta’ala berfirman:

لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا

Maknanya: “Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang” (QS al- Ma’idah: 48)

Dalam hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الأَنْبِيَاءُ إخْوَةٌ لِعَلاَّتٍ دِيْنُهُمْ وَاحِدٌ وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى (رواه البخاري ومسلم وأحمد وابن حبان)

 Maknanya: “Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yaitu agama Islam, dan ibu-ibu (syari’at-syari’at) mereka berbeda-beda” (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Hibban).

Nabi Muhammad Bukan Muslim Pertama

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Oleh karena itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah Muslim pertama. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk melanjutkan misi para nabi dan rasul sebelumnya dalam mengajarkan dan menyebarluaskan agama Islam.

Adapun surat al-An’am ayat 963 yang seakan-akan menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Muslim pertama, maka yang dimaksud bahwa beliau adalah Muslim pertama di kalangan umatnya. Atau dengan kata lain, beliau adalah Muslim pertama pada masanya, bukan Muslim pertama secara mutlak. Karena Muslim pertama secara mutlak adalah Nabi Adam ‘alaihis salam. Demikian yang dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir, seperti tafsir ath-thabari, al-Qurthubi, al- Baghawi, an-Nasafi, al-Jalalain dan lainnya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari apa yang telah diuraikan di atas menjadi jelas bahwa seluruh nabi dan rasul beserta para pengikut mereka adalah orang-orang yang beragama Islam, termasuk Nabi Musa, Nabi Isa dan para pengikut keduanya.

Jika demikan halnya, kenapa para pengikut Nabi Musa dinamakan Yahudi dan para pengikut Nabi Isa disebut Nashrani?.

Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa para pengikut Nabi Musa dinamakan Yahudi karena pertaubatan mereka dari menyembah anak sapi. Yahudi artinya orang-orang yang bertaubat. Sedangkan para pengikut Nabi Isa disebut Nashrani karena mereka adalah orang-orang yang menolong (nasharu) Nabi Isa dalam menegakkan agama Islam.

Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengikut Nabi Musa dan Nabi Isa beragama Islam. Yahudi dan Nashrani adalah semacam gelar yang melekat pada diri mereka.

Umat Muslim Tetap Harus Berbuat Baik

Kaum Muslimin yang berbahagia,

Adapun orang-orang Yahudi dan Nashrani yang hidup pada masa sekarang, mereka semuanya adalah orang-orang non-Islam karena telah menyelewengkan makna tauhid dan menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya serta tidak beriman terhadap kerasulan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan:

لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ لَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ (رواه مسلم)

Maknanya: “Tidaklah seorang pun dari umat ini, Yahudi ataupun Nashrani (atau yang lain) yang mengetahui tentang kerasulanku lalu ia tidak mau beriman kepada ajaran yang aku bawa, kecuali pasti ia menjadi penghuni neraka” (HR Muslim).

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait