Dunia menjadi ladang untuk menanam dan akan dipanen saat kita sudah berada di akhirat kelak.
الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ
Artinya: “Dunia adalah ladang akhirat”
Kita juga perlu menyadari bahwa:
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah bermain-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS Al-An’am: 32)
Hadirin sidang jum’ah Rahimakumullah..
Selain kepasrahan diri kepada Allah melalui ikhtiar yang patut kita contoh dari keluarga Nabi Ibrahim, kita juga bisa meneladani semangat pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Apalagi di masa-masa sulit seperti adanya wabah penyakit, gagal panen, harga kebutuhan pokok naik, sedang di landa musibah dan lain sebagainya. Hal yang paling mulia yaitu berkorban membantu mereka.
Kita berharap nikmat rezeki yang kita terima dari Allah, dan dibagikan melalui hewan kurban, akan dapat membantu mereka. Kita perlu tanamkan dalam diri kita firman Allah Surat Al-Kautsar ayat 1-2:
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ . فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.”
Saudara-saudaraku yang diberkahi Allah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..