Khutbah Jumat Paling Bagus PDF Terbaru: Orang Yang Bangkrut di Akhirat

Khutbah Jumat Paling Bagus
Gambar ilustrasi

Apabila besarnya dosa-dosa sosial akibat kedzaliman tidak sebanding dengan kesalihan-kesalihan yang dilakukannya karena banyaknya orang yang didzalimi atau tingginya tingkat kedzaliman kepada orang tertentu, maka dosa-dosa dari orang-orang yang didzalimi akan diberikan kepada orang yang mendzalimi hingga mencapai titik impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka Allah akan melemparkan orang yang mendzalimi itu ke neraka. Orang seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas.   

Hadirin Rahimakumullah

Bacaan Lainnya

Kedzaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan manusia karena termasuk wilayah muamalah. Namun demikian, Allah tidak membiarkannya hingga pihak yang melakukan kedzaliman menyelesaikan masalahnya, misalnya dengan konpensasi tertentu dan/atau meminta maaf kepada pihak yang didzalimi semasa hidupnya. Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing meninggal dunia, maka Allah akan memperhitungkannya di akhirat kelak.   

Jadi melakukan kedzaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele karena urusannya bisa sampai ke akhirat. Allah memang memperhatikan dan memperhitungkan setiap kedzaliman seperti itu sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh sebagai berikut:

   وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرُ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ

Artinya: Adapun kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kedzaliman manusia atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.

Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan menjaga lisan, tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial akibat berbuat kedzaliman kepada mereka.

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad dalam kitabnya berjudul Sabîlul Iddikâr wal I’tibâr bimâ Yamurru bil Insân wa Yanqadli Lahu minal A’mâr (Dar Al-Hawi, Cet. II, 1998, hal.100), juga menjelaskan bahwa di antara hal-hal yang amat diperhitungkan oleh Allah pada hari kiamat adalah perbuatan dzalim manusia terhadap manusia lainnya sebagaimana kutipan berikut ini:

   وَاعْلَمْأَنَّ مِنْ أَشَدِّ الْأَشْيَاءِ وَأَشَقِّهَا فِيْ مَوْقِفِ اْلقِيَامَةِ: ظُلْمُ اْلعِبَادِ، فَإِنَّهُ اَلظُّلْمُ الَّذِيْ لَا يَتْرُكُهُ اللهُ

Artinya: Ketahuilah bahwa di antara hal-hal berat dan sangat diperhitungkan pada hari kiamat adalah perbuatan dzalim terhadap sesama manusia sebab hal ini merupakan kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah.   

Jamaah Jumát Sekalian

Oleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang harus kita lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar pahala dari ibadah-ibadah yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat kedzaliman-kedzaliman kita kepada orang lain. Jadi, memang pahala-pahala dari berbagai ibadah saja seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat sekalipun belum cukup menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain selamat dari lisan dan tangan kita melakukan kedzaliman-kedzaliman kepada mereka.   

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait