Teks Khutbah Jumat Singkat Padat Jelas Bahasa Indonesia: Percayalah Senyum Adalah Obat

Khutbah Jumat Singkat Padat Jelas
Ilustrasi Orang Senyum

Dari Abi Hurairoh R.A  bahwa Rasulullah bersabda :

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : إِنَّكُمْ لَا تَسْعَوْنَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلْيَسَعُهُمْ منكم بَسْطُ الْوَجْهِ وحُسْنُ الْخُلُقِ

Bacaan Lainnya

Artinya: “Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia” (HR. Al Hakim dalam mustadroknya. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Para psikiater bersepakat, banyak pasien masuk rumah sakit jiwa karena mereka sulit untuk tersenyum atau tertawa. Ini merupakan sebuah bukti bahwa senyum itu adalah obat untuk menghilangkan gelisah dan sedih hati. Kekuatan senyum itu dahsyat, membuat jiwa kita senang dan pikiran nyaman.

Tersenyum dan tertawa dapat membahagiakan jiwa. Rasulullah Saw. adalah sosok yang paling berwibawa. Di samping pemimpin umat, Beliau juga seorang nabi. Namun, beliau tetap mengembangkan senyuman bahkan tertawa.

Diriwayatkan jika Rasulullah Saw. tatkala tertawa, gigi gerahamnya sampai kelihatan. Rasulullah Saw. berarti tertawa lepas karena ledakan kebahagiaan dalam hatinya.

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله تعالى عنه قَال : جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فَقَالَ: هَلَكْتُ. قَالَ: وما شَأْنُكَ؟ قَالَ: وقَعْتُ علَى امْرَأَتي في رَمَضَانَ، قَالَ: تَسْتَطِيعُ تُعْتِقُ رَقَبَةً قَالَ: لَا. قَالَ: فَهلْ تَسْتَطِيعُ أنْ تَصُومَ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لَا. قَالَ: فَهلْ تَسْتَطِيعُ أنْ تُطْعِمَ سِتِّينَ مِسْكِينًا قَالَ: لَا. قَالَ: اجْلِسْ فَجَلَسَ، فَأُتِيَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بعَرَقٍ فيه تَمْرٌ – والعَرَقُ المِكْتَلُ الضَّخْمُ – قَالَ: خُذْ هذا فَتَصَدَّقْ به قَالَ: أعَلَى أفْقَرَ مِنَّا؟ فَضَحِكَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ حتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، قَالَ: أطْعِمْهُ عِيَالَكَ. ( رواه االبخاري )

Artinya : “Dari  Abi Hurairah R.A ia berkata : “Seorang lelaki menemui Nabi dan berujar; Celaka aku!” “kenapa denganmu?” tanya Nabi. Dia menjawab, Aku menyetubuhi istriku di bulan Ramadhan.”Nabi bertanya, Mampukah kamu membebaskan budak?” ”Tidak,” jawabnya.  Tanya Nabi, Apakah kamu bisa berpuasa dua bulan secara berturut-turut?” “Tidak,” jawabnya. Tanya Nabi,  Apakah kamu mampu memberi 60 fakir miskin?” “Tidak,” jawabnya.

Nabi berabda; ”Kalau begitu duduklah.” Orang itupun duduk, dan Nabi membawakan segantang penuh kurma dan berujar: “Ambilah kurma ini dan pergunakanlah untuk bersedekah!” orang tadi menjawab, “apakah kepada orang yang lebih fakir dan miskin dari kami?’’ Nabi pun tertawa hingga terlihat gigi serinya dan bersabda: ”Berilah makan keluargamu dengannya!”. (H.R. Bukhari)

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait