Sebagaimana biasanya kita mengenal istilah “jariyah” ini berkaitan dengan amal perbuatan yang pahalanya tidak akan pernah terputus. Bahkan sampai seseorang muslim meninggal dunia, pahalanya terus mengalir. Ada tiga perkara yakni sedekah jariyah atau wakaf, ilmu pengetahuan yang terus bermanfaat dan anak-anak shalih yang terus mendoakan.
Namun kali ini kita berurusan dengan dosa. Dosa digital terutama di media sosial. Dosa digital yaitu amal perbuatan di dunia maya yang selalu mengalirkan dosa. Meski akun media sosial yang kita pakai untuk menyebar dosa sudah tidak aktif. Maka dosa akan terus mengalir.
Sekarang kita sudah sering diperingatkan dengan “jejak digital”, atau rekam jejak kita di dunia maya. Memori dunia maya akan menampung perilaku kita selama menggunakan internet atau media sosial: Kita pernah kemana, dengan siapa, melakukan apa, bicara apa, mendukung atau memuji siapa atau sebaliknya mencaci-maki siapa, dan seterusnya. Semuanya terekam dengan baik.
Hadirin Sholat ‘Idul Fitri Rahimakumullah..
Hal ini penting saya sampaikan, karena jangan sampai kita berhasil keluar dari bulan Ramadhan dengan keadaan suci di hari Raya Fitri tetapi kita lupa satu hal, yaitu lupa tentang bagaimana berperilaku di dunia internet khususnya di media sosial.
Kita lupa bahwa apa yang kita lakukan di media sosial bisa saja menyakiti orang lain. Dan itu bisa menjadi dosa jariyah yang akan terus mengalir meski kita sudah meninggal.
Meskipun kita bisa menghapus konten yang telah diupload, tapi fasilitas pencarian di internet sangat canggih untuk memunculkan kembali postingan kita. Apalagi jika postingan kita sudah disreenshot atau dicapture secara manual, atau telah didaur-ulang dan disebarkan oleh banyak orang dan entah kemana saja.
Maka, akan seperti sedekah jariyah yang pahalanya terus mengalir. Bayangkan ketika kita mengumbar aurat di media sosial dan tersebar ke banyak penjuru dan berulang-ulang dari tahun ke tahun entah sampai kapan!
Hadirin Sholat ‘Idul Fitri Rahimakumullah..
Dalam terminologi taubat, jika kesalahan yang kita lakukan berkaitan dengan orang lain, maka selain menghentikan perbuatan salah dan berjanji tidak akan mengulang kesalahan, lalu meminta ampun kepada Allah dan ada syarat satu lagi, yaitu meminta maaf atau menyelesaikan urusan dengan orang-orang yang berkaitan dengan kesalahan kita.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..