Ada sebagian yang telah memenuhi Ramadhannya dengan amalan-amalan yang indah. Tapi tidak sedikit yang meremehkan Ramadhan. Bahkan sebagian sudah menghentikan ibadah puasanya.
Ingat,,,,, yang menjadi standar Antum sukses atau tidak di Ramadhan sekarang ini adalah penutupnya.
Ma’asiral Muslimin Yang Dimulyakan Allah
Coba kita lihat baginda Nabi kita Muhammad SAW, apa yang sebenarnya beliau lakukan di 10 hari terakhir? Puncak dari Ramadhan.
‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, dia menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Nabi SAW pada sepuluh hari yang akhir sangat bersungguh-sungguh, sesuatu yang tidak beliau lakukan pada hari-hari yang lain.” (HR. Muslim)
Apakah kita sudah mempersiapkan diri atau kita sudah mulai lemas? Semangat kita mulai kendur, tidak seperti di awal Ramadhan.
Rasulullah SAW tidak hanya beribadah untuk dirinya sendiri. Beliau memikirkan keluarganya. Beliau bangunkan istrinya, beliau bangunkan putrinya, beliau bangunkan menantunya, sambil beliau mengencangkn sarungnya, meninggalkan istri-istrinya.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
“Ketika Rasulullah SAW memasuki sepuluh terakhir, maka beliau menghidupkan malam-malamnya dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan sarungnya” (HR. Muslim)
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..