Khutbah Jumat Bulan Syawal PDF Terbaru Menyentuh Hati: Sifat Takabur Hilang Dengan Takbir (B. Indonesia)

gambar ilustrasi sholat
gambar ilustrasi sholat

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

   الحَمْدُ للهِ الّذِي خَلَقَ الخَلْقَ لِعِبَادَتِهِ، وَأَمْرُهُمْ بِتَوْحِيْدِهِ وَطَاعَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَكْمَلُ الخَلْقِ عُبُودِيَّةً للهِ، وَأَعْظَمَهُمْ طَاعَةً لَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَاِبهِ. اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Bacaan Lainnya

Waktu akan terus bergulir tanpa dapat dihentikan, meski hanya sepersekian detik. Dan perlahan namun pasti, kita akan dibawa dalam pergerakan waktu sampai maut yang memisahkan. Karenanya, pada kesempatan hari Jumat ini mari kita manfaatkan dengan baik yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.

Hal itulah yang disebut dengan takwa. Dengan demikian, takwa menjadi bagian yang harus terus ditingkatkan dari waktu ke watu, dan kesempatan hadir di majlis Jumat ini marilah kita gunakan untuk introspeksi diri.

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Kita masih berada di bulan Syawal. Dan di antara kalimat yang paling mencolok dan berkumandang di mana-mana begitu Ramadhan berakhir adalah takbir. Takbir secara bahasa berasal dari kata kabbara-yukabbiru yang berarti membesarkan atau mengagungkan. Siapa yang diagungkan? Tentu saja Dzat Yang Mahabesar, Allah Subhanallah Wa Ta’ala (SWT).

Tentunya kita masih ingat bahwa takbir betul-betul mewarnai peralihan masa dari Ramadhan menuju Syawal. Umat Islam di berbagai tempat menghidupkan malam hari raya dengan takbir. Sejak malam hingga pagi hari, sejumlah masjid dan mushala memnuhi kegiatan dengan takbir.

Dalam shalat id pun kita dianjurkan menambah takbir 7 kali usai takbiratul ihram dan 5 kali saat memasuki rakaat kedua. Para khatib Idul Fitri disunahkan memulai khutbah pertama dengan takbir 9 kali dan 7 kali pada khutbah kedua. Sementara dzikir yang paling dianjurkan bagi jamaah dalam momen-momen tersebut adalah melafalkan takbir.

Jamaah yang Dirahmati Allah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait