Dengan susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yang ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi dengan gemetar dan ternyata minyak samin menetes sedikit mengenai baju lelaki itu. Seketika amarah lelaki itu meledak. tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin:
“Aku tidak terima… kau harus membayar bajuku yang engkau kotori ini..!”
“Maaf tuan… saya tidak sengaja… Maafkanlah saya..” Memelas wanita itu bersimpuh menghiba.
“Enak saja… tidak bisa… ayo bayar bajuku ini” dan bertambah tinggi suara amarah lelaki itu.
Tak berdaya… dengan suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya:
“Memangnya berapa harga baju tuan ini.?”
“Baju ini harganya 1000 dinar. Ayo bayar.!”
Kaget sekali wanita itu.. ia menghiba: “Dari mana uang sebanyak itu tuan… saya ini wanita miskin?”
Emosi dan kesombongan lelaki itu memuncak: “Aaah… saya tidak mau tau itu… baju yang kau kotori ini harus kau bayar..!”
Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda.
Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata: “Ini uang 1000 dinar… biar baju tuan yang mulia ini saya bayar,”
Ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya dan memberikan-nya pada lelaki jumawa yang lalu menerima dan menghitung uang 1000dinar dengan mata berbinar…
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..