مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Ma’asyral Musklimin Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia
Marilah di sisa bulan Syawal yang ada ini, kita giatkan diri kita dan keluarga kita untuk saling bersilaturrahim dengan sanak famili, saudara jauh dan saudara dekat.
Walaupun liburan telah usai, tidak berarti kewajiban bersilaturrahim telah usai juga. Karena pada hakikatnya anjuran bersilaturrahim itu tidak terbatas pada waktu tertentu.
Masihkah diantara kita semua yang meragukan bahkan menyepelekan anjuran silaturrahim? Sungguh yang demikian itu sebuah kesalahan fatal. Apapaun alasannya, karena hadits di atas sangatlah jelas sekali.
Barang siapa yang menolak dan membenci berbagai anjuran dan nasehat-nasehat agama yang jelas-jelas berdasar pada syariat Rasulullah saw maka orang tersebut akan menjadi pengikut setia hawa nafsunya yang menyembunyikan dendam, egoisme dan kepentingan pribadinya dengan sejumlah alasan.
Hadirin jama’ah Jum’ah yang dirahmati Allah
Demikianlah khotbah kali ini, bahwasannya kesuksesan kita dalam berpuasa terepresentasikan dalam kehidupan di bulan Syawal. Mereka yang telah berhasil melatih diri dalam mengekang hawa nafsunya, pasti di bulan Syawal ini akan lebih luas dadanya dalam meminta dan memberi maaf kepada sesama. Dan janganlah biarkan diri ini selalu dibawah bayang-bayang kendali syaitan. Ingatlah pesan Allah swt dalam surat shad ayat 26:
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..