مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ (رواه البخاريُّ)
Artinya: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan percaya adanya hari akhir (kiamat), maka mulyakanlah tetanggamu.
Hadist lain dari Sahih Muslim dijelaskan bahwa:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُحْسِنْ إلَى جَارِهِ (أخْرجه مسلمٌ)
Artinya: Barang siapa beriman kepada Allah dan percaya hari akhir (kiamat), maka berbuat baiklah kepada tetanggamu.
Tiga hadist tersebut menunjukkan bahwa bersikap baik kepada tetangga harus benar-benar diperhatikan, apalagi tetangga yang masih mempunyai hubungan saudara.
Hadirin Rahimakumullah
Perlu kita ketahui hak-hak bertetangga yang sudah disabdakan Nabi Muhammad SAW dari Muawiyah:
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جُنْدَبٍ قُلْتُ: يَارَسُوْلَ اللهِ مَا حَقُّ الْجَارِ عَلَى الْجَارِ, قَالَ: اِنْ مَرِضَ عُدْتَهُ وَاِنْ مَاتَ شَيَّعْتَهُ وَاِنِ اسْتَقْرَضَ أقْرَضْتَهُ وَاِنْ اَعْوَزَ سَتَرْتَهُ وَاِنْ اَصَابَهُ خَيْرٌ هّنَّاْتَهُ وَاِنْ اَصَابَتْهُ مُصِيْبَةٌ عَزَّيْتَهُ, وَلاتَرْفَعْ بِنَائَكَ فَوْقَ بِنَائِهِ فَسُدَّ عَلَيْهِ الرِّيْحُ, وَلاتُؤْذِهِ بِرِيْحِ قِدْرِكَ اِلِّا اَنْ تَغْرِفَ لَهُ مِنْهَا
Artinya: Dari Mu’awiyah Ibnu Jundab berkata kepada Rasulallah, “Ya Rasulallah, apa saja hak-haknya tetangga? Nabi Muhammad menjawab: Jika sakit jengunklah, jika mati takziyah-lah, jika melakukan aib maka tutupilah, jika mendapat kebahagiaan ucapakan selamat, jika mendapat musibah hiburlah hatinya, jika membangun rumah jangan terlalu tinggi daripada tetangga hingga menutupi angin-angin (sirkulasi udara), dan jangan menyakiti hati karena mereka mencium bau masakanmu kecuali engkau membaginya.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..