6. Belajar sabar menahan diri walau beliau jarang bertemu ayahnya, namun kesabarannya menghadapi sang ayah yang akan menyembelihnya tetap tinggi, tanpa berkeluh kesah sedikitpun.
Allah berfirman
{سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ}
Insyaallah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (Ash-Shaffat: 102)
7. Belajar Tawakal kepada Allah dengan menyerahkan jiwa raga sepenuhnya kepada Allah.
8. Belajar Ridho dengan segala bentuk perintah dan ketentuan Allah yang diamanahkan kepada kita semua. Allah berfirman
{قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ}
Ia menjawab, “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu.” (Ash-Shaffat: 102)
Maksudnya, langsungkanlah apa yang diperintahkan oleh Allah kepadamu untuk menyembelih diriku.
Masyaa Allah.. Begitu agung nya akhlak nabiyullah Ismail AS sehingga beliau sendiri yang malah meyaqinkan Ayahnya agar segera memenuhi apa yang diperintahkan Allah, sementara beliau sendiri dalam keadaan siap.
9. Belajar Yakin dengan jaminan Allah atas keselamatan dirinya baik didunia ataupun diakhirat.
10. Belajar menjadi orang yang berguna, memberikan contoh yang baik bagi keluarganya dan masyarakat luas pada umumnya. Menjadi orang yang dicintai semua orang. Ditunggu kedatangannya. Dinanti pertolongannya dan Dirindu kepergiannya.
11. Yaqin Allah akan mengganti dengan yang labih baik di dunia dan di akhirat apa-apa yang telah diQurbankan nya kepada Allah.
Yang terakhir yaitu yang ke
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..