Khutbah Jumat PDF Terbaik Tahun Ini: Merenungi Hakikat Doa dan Ikhtiar (B. Indonesia)

Ilustrasi Doa dan Ikhtiar
Ilustrasi Doa dan Ikhtiar

Dalam ayat ini terdapat kalimat yang cukup masyhur dan sering digunakan sebagai ayat motivasi untuk merubah nasib, yakni:

 إِنَّ ٱللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

Bacaan Lainnya

Ayat ini memiliki pengertian bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum atau bangsa dari kenikmatan dan kesejahteraan yang dinikmatinya menjadi binasa dan sengsara, melainkan mereka sendiri yang mengubahnya.

Mengenai ayat ini Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pada dasarnya semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah pun tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang yang sudah didapatkannya dari lahir, kecuali mereka mengubah kenikmatan tersebut menjadi keburukan yang disebabkan perilakunya sendiri.

Untuk kita sadari, setiap manusia dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan suci dan tentunya mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kenikmatan dari Allah. Namun perilaku manusia itu sendirilah yang dapat mengubah kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah menjadi keburukan atau musibah. Faktor perubahan sebuah kenikmatan menjadi keburukan ini bisa berasal dari kesalahan manusia itu sendiri maupun akibat pengaruh orang lain.

Oleh karenanya ayat ini bisa menjadi memotivasi bagi kita untuk terus berusaha dan berjuang melakukan yang terbaik dan mempertahankan agar anugerah kebaikan dan kenikmatan dari Allah tak berubah menjadi keburukan karena perilaku kita sendiri.

Dengan ayat ini pula, kita tidak boleh berpangku tangan dan pasrah terhadap nasib dan kondisi kita selama hidup di dunia. Kita diwajibkan untuk senantiasa melakukan ikhtiar dan setelah itu bertawakkal atau berserah diri dan berdoa pada Allah, karena Ia lah yang memiliki kekuasaan untuk mengabulkannya.

Namun Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Apabila pada suatu saat kita mendapatkan kenikmatan, maka kita tidak boleh berpikir jika itu adalah semata hasil dari usaha dan doa yang kita panjatkan.

Rezeki yang diberikan oleh Allah adalah hak prerogatif Allah kepada hambaNya yang Ia kehendaki. Jika kita merasa bahwa sesuatu yang kita dapatkan adalah hasil dari usaha dan doa kita, maka sama saja kita sudah mengatur sang pemberi rezeki yaitu Allah subhanahu wata’ala.

Doa hanyalah wasilah dari apa yang kita dapatkan. Jadi jangan bertumpu kepada doa saja ataupun usaha saja. Lalu apa manfaat doa yang selalu kita panjatkan dalam rangka mengiringi usaha yang sudah kita lakukan? Allah SWT berfirman Surat Al Mukmin, ayat 60:

 ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Artinya: “Berdoalah kepada-Ku, Aku akan mengabulkannnya”

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait