Khutbah Jumat NU Terbaru Singkat PDF: Dua Cara Agar Hidup Bahagia (B. Indonesia)

Gambar Ilustrasi Hidup Bahagia
Gambar Ilustrasi Hidup Bahagia

Dari hadist di atas, kita diperintah untuk melihat ke bawah dalam masalah dunia, agar kita senantiasa bersyukur. Misalnya, seseorang yang memiliki mobil harus bersyukur karena masih banyak orang yang naik motor, banyak orang yang tidak mampu membeli mobil.

Mereka yang naik motor harus bersyukur karena masih ada yang naik sepeda, dan tidak mampu membeli motor. Orang yang naik sepeda juga wajib bersyukur, karena masih ada yang berjalan kaki, dan tidak mampu membeli sepeda.

Bacaan Lainnya

Begitu juga orang yang berjalan, harus bersyukur karena masih ada yang tidak bisa berjalan, dan begitu seterusnya”.

Hadirin jamaah shalat Jumah Rahimakumllah

Ambisi terhadap dunia tidak akan pernah ada habisnya. Orang yang mencari dunia akan terus senantiasa haus dunia. Terkadang kita heran saat melihat orang tua, umurnya sudah 60 tahun, 70 tahun, atau bahkan 80 tahun, namun masih sibuk tenggelam dalam urusan duniawi, padahal hartanya sudah lebih dari cukup.

Hadirin, bukan berarti kita tidak boleh mencari harta, tidak boleh bekerja keras. Justru bekerja, berusaha selama hidup di dunia adalah suatu keharusan.

Yang tidak boleh adalah sibuk urusan dunia hingga lupa tugas utama kita. Sebab, perjalanan kita masih panjang. Di dunia ini kita sedang merantau cari modal, mencari bekal untuk pulang di kehidupan abadi.

Oleh karenanya, yang perlu kita ingat bahwa adalah dunia itu bagaikan air laut, semakin diteguk, ia akan semakin membuat haus seseorang. Hasrat terhadap dunia baru akan berhenti jika seseorang telah meninggal dunia. Rasulullah ﷺ bersabda:

لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ

Seandainya seorang anak Adam memiliki dua lembah harta, dia pasti akan mencari lembah yang ke-3 (tidak akan pernah merasa puas). Seorang anak Adam tidak akan berhenti (mengejar dunia), kecuali ketika tanah sudah menyumpal mulutnya (jenazahnya telah dikebumikan).”

Oleh karena itu, mari kita iringi urusan dunia dengan takwallah, selalu ingat bahwa harta benda, urusan dunia adalah kendaraan kita untuk mencari bekal. Bekal untuk pulang ke akhirat kelak.

Hadirin jamaah shalat Jumah Rahimakumllah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait