Teks Khutbah Jumat Bulan Rajab PDF: Mari Menanam Kebaikan di Bulan Rajab

Ilustrasi Menyempurnakan Sholat
Ilustrasi Menyempurnakan Sholat

Jawabnya mungkin-mungkin saja. Kita bisa melihat, ada hari-hari dalam sepekan, namun dibandingkan yang lain, hari Jumat merupakan hari paling mulia. Ada bulan-bulan dalam setahun, Ramadlan yang paling mulia, di situ orang-orang diwajibkan berpuasa. Hari Arafah lebih mulia daripada hari-hari lain dalam setahun, lailatul qadar lebih utama daripada malam-malam lain, dan Nabi Muhammad lebih utama daripada semua makhluk, dan seterusnya.

Artinya meskipun masing-masing diberi kemuliaan oleh Allah, atas kehendak-Nya membuat kemuliaan antara yang satu lebih tinggi dari lainnya karena memang kehendak-Nya demikian. Termasuk bulan Rajab beserta tiga bulan lainnya, Allah lebih memuliakan dibandingkan bulan lain.

Bacaan Lainnya

Di bulan ini orang-orang dilarang melakukan peperangan dan mengangkat senjata. Jadi siapa pun merasa aman. Bahkan para pakar fiqih memperberat sanksi diyat bagi siapa pun yang membunuh seseorang pada bulan-bulan ini dengan hukuman yang lebih berat.

Al-Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan tersebut dengan kalimat berikut:

وَمَعْنَى الْحُرُمِ: أَنَّ الْمَعْصِيَةَ فِيهَا أَشَدُّ عِقَابًا، وَالطَّاعَةَ فِيهَا أَكْثَرُ ثَوَابًا

Artinya: Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan. (Tafsir Ar-Râzi)

Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat untuk pribadi kita, supaya membersihkan diri dari kotoran maksiat. Mari hentikan caci maki, menyebar kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya dilipatgandakan.

Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak main-main. Kalau perang yang jelas-jelas membela agama Islam di masa Rasulullah saja disuruh berhenti karena menghormati bulan mulia, apalagi caci maki, memang seharusnya untuk dihentikan sekarang juga. Tidak usah menunggu besok-besok. Apalagi di bulan mulia, mari mulai konsentrasi memikirkan akhirat yang abadi, menyambut bulan Ramadlan yang suci tinggal sebentar lagi.

Al-Imam Dzun Nûn Al-Mishriy mengatakan:

رَجَبٌ شَهْرُ الزَّرْعِ، وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ، وَرَمَضَانُ شَهْرُ الْحَصَادِ

Artinya: Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan menyiram, sedangkan Ramadlan adalah bulan menuai.

وَكُلٌّ يَحْصُدُ مَا زَرَعَ، فَمَنْ ضَيَّعَ الزِّرَاعَةَ نَدِمَ يَوْمَ الْحَصَادِ

Artinya: Setiap orang akan mengunduh atas apa yang ia tanam. Barangsiapa yang tidak merawat tanamannya, ia akan menyesal saat musim panen.

Hadirin yang Dirahmati Allah

Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan sampai kita bercocok tanam keburukan. Minimal, jika kita tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat orang lain tersenyum, setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain. Jangan sakiti siapa pun. Mari kita mulai dari bulan Rajab yang mulia ini.

Menurut mayoritas ulama, termasuk di antaranya adalah Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-Raudlah menyatakan pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diisra’kan atau dititahkan oleh Allah melaksanakan perjalanan malam dari Baitul Haram, Makkah menuju Baitul Maqdis, Palestina.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait