Siapa sangka tetangga kita yang masih begitu muda, yang menurut kebiasaan dan sebagian keyakinan kita semua bahwa Ia akan diberikan kesempatan bertemu Ramadhan pada tahun yang akan datang, namun yang terjadi, Allah telah memanggilnya pulang.
Ada juga seorang yang kita kenal begitu baik, begitu taat nya kepada Allah bahkan kebaikannya meliputi kampung kita karena kedermawanan nya, tapi beliau juga dipanggil Allah ketika Ramadhan baru selang beberapa hari.
Namun pada hari ini, di bulan Syaban ini kita semua masih begitu yakin bahkan terkadang kita masih sangat yakin diberikan kesempatan bisa bertemu bulan suci Ramadhan tahun ini.
Bahkan kita sudah mulai membuat janji-janji, kita masih menyusun berbagai rencana untuk melengkapi keinginan-keinginan syahwat yang kita targetkan, dengan melupakan persiapan utama untuk menyambut tamu agung kita, yang bernama Ramadhan.
Padahal beliau hanya tinggal di rumah-rumah kita sebulan penuh. Beliau datang membawa segudang Rahmat, segudang berkah segudang ampunan dan segudang ketakwaan.
Namun demikian, oleh-oleh Ramadhan tersebut belum bisa kita terima langsung kecuali kita setia menemaninya hingga beliau berpamitan meninggalkan kita.
Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,
Seandainya ada raja-raja di belahan bumi ini yang sanggup menjamin bahwa kita pasti bertemu Ramadhan tahun ini, sudah tentu kita tidak akan percaya.
Karena kita Yakin bahwa Allah pemilik jiwa dan raga kita, malaikat maut tak pernah bisa kita ajak kompromi, malaikat maut tak pernah peduli kita sudah siap atau belum.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..