Materi Khutbah Jumat Tentang Kurban: Antara Perintah, Keutamaan dan Ancaman (B. Indonesia)

Ilustrasi berkurban
Ilustrasi berkurban

1. Menjadi Saksi Amal Kebaikan di Akhirat kelak

Dalam sebuah hadist Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah disebutkan:

Bacaan Lainnya

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: “Aisyah menuturkan dari Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”.” (Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

2. Media untuk Meraih Ketakwaan

Salah satu keutamaan berkurban adalah sebagai media untuk meraih ketakwaan kepada Allah SWT. Ibadah kurban yang dilakukan bukanlah untuk persembahan daging dan darahnya, melainkan untuk mendapatkan ketakwaan.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 37, yang artinya:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (Q.S. Al-Hajj: 37)

Hadirin sidang jumat Rahimakumullah

Itulah dua diantara sekian keutamaan dalam berkurban. Pertanyaannya kemudian, bagaimana dengan orang yang mampu tapi tidak mau berkurban?

Rasulallah SAW mengancam

مَنْ كَانَ لهُ سَعَة وَلمْ يَضَحْ فَلا يَقْربَنَّ مُصَلَّانَا (رواه احمد وابن ماجه)

“Barangsiapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami”.

Hadirin sidang jumat Rahimakumullah

Begitu pentingnya berkurban, sehingga Nabi Muhammad SAW tidak mau didekati orang yang mampu tapi tidak mau melaksanakan kurban.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait