فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya, “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Nikmat kemerdekaan yang sudah kita rasakan saat ini, tidaklah akhir dari perjuangan sebuah bangsa, namun sebuah tanggung jawab besar bagaimana kita memanfaatkan anugerah ini dengan penuh kesadaran dan rasa syukur.
Kesadaran dan bersyukur dalam konteks kemerdekaan adalah dengan cara membangun negara dan bangsa ke arah yang lebih baik. Segala yang telah menjadi kewajiban kita, mari kita jalani dengan benar. Imam al-Baghawi dalam kitab Tafsir al-Baghawi, juz I, halaman 168 mengatakan:
يَعْنِي وَاشْكُرُوا لِي بِالطَّاعَةِ وَلَا تَكْفُرُوْنِي بِالْمَعْصِيَةِ فَإِنَّ مَنْ أَطَاعَ اللهَ فَقَدْ شَكَرَهُ وَمَنْ عَصَاهُ فَقَدْ كَفَرَهُ
Artinya, “Maksudnya: bersyukurlah kalian kepada-Ku yaitu dengan ketaatan. Dan, jangan kalian ingkar kepada-Ku dengan maksiat, karena orang yang taat kepada Allah, sungguh telah bersyukur kepada-Nya, dan siapa yang bermaksiat, maka telah mengingkarinya.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Selain bersyukur, kita juga wajib untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia ini. Caranya adalah dengan membangun bangsa menjadi lebih baik dan lebih maju, sesuai dengan apa yang kita bisa dan kita mampu, di antaranya adalah dengan berbuat adil, berbuat benar, jujur, saling tolong menolong, dan menghindari semua perbuatan yang bisa merusak nama baik bangsa.
Syekh Muhammad Bakri asy-Syafi’i dalam kitab Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadlis Shalihin, juz I, halaman 22, mengatakan:
يَنْبَغِي لِكَامِلِ الْإِيْمَانِ أَنْ يُعَمَّرَ وَطَنَهُ بِالْعَمَلِ الصَّالِحِ وَالْإِحْسَانِ
Artinya, “Sudah seharusnya bagi orang yang sempurna imannya untuk membangun bangsanya dengan perbuatan-perbuatan benar dan baik.”
Selain itu, memperdalam ilmu pengetahuan juga merupakan salah satu cara terbaik untuk mempertahankan kemerdekaan suatu bangsa. Dengan pengetahuan, maka kita akan bisa membawa bangsa ke jalan manfaat dan kebenaran, karena kebodohan merupakan perusak terhadap keutuhan kemerdekaan sebuah bangsa.
Syekh Muhammad dalam kitab at-Tahliyatu wat Targhib fit Tarbiyati wat Tahdzib, halaman 17 mengatakan:
هُوَ أَنْ تَجْتَهِدَ فِي تَحْصِيْلِ الْعُلُوْمِ وَالمَعَارِفِ التي بِهَا تَتَمَكَّنُ مِنْ خِدْمَةِ الوَطَنِ العَزِيْزِ عَلَى وَجْهِ الْاِكْمَالِ فَاِنَّ الجَاهِلَ تَصَرُّفَاتُهُ كُلُّهَا دَرِيْعَةٌ لَا يَعْرِفُ مَا فِيْهَا المَنْفَعَة
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..