Dosa batin bisa menjadikan raga rusak. Misalnya, ketika hatinya Qobil mempunyai sifat dengki (hasud) maka bisa menjadikan raganya rusak hingga Habil menjadi korban. Begitu juga dengan kekufuran orang-orang Yahudi, ketika zaman Nabi Muhammad SAW menjalankan dakwah Islam, orang Yahudi mengganggu dan menghalangi syiar Islam karena di dalamnya hatinya ada rasa dengki (hasud).
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah 109:
وَدَّ كَثِيْرٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يَرُدُّوْنَكُمْ مِّنْ بَعْدِ اِيْمَانِكُمْ كُفَّارًاۚ حَسَدًا مِّنْ عِنْدِ اَنْفُسِهِمْ مِّنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ
Artinya: Banyak di antara Ahlulkitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman menjadi kafir kembali karena rasa dengki dalam diri mereka setelah kebenaran jelas bagi mereka.
Kejadian saat itu sama dengan peristiwa Fir’aun yang menolak risalah dari Nabi Musa, karena Fir’aun mempunyai sifat sombong yang mengotori hatinya.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Orang yang melakukan dosa Dhohir mudah menyadarkan nya. Banyak orang yang melakukan dosa Dhohir kemudian sadar atas semua kesalahan yang diperbuat.
Namun, tidak dengan dosa batin, orang yang melakukan dosa batin sulit disadarkan. Meski sudah diingatkan, belum tentu orang tersebut menyadari kesalahannya.
Misalnya, rasan-rasan atau ghibah. Jelas-jelas Allah melarang Ghibah, tapi faktanya banyak orang yang tidak sadar bahwa ghibah yang dilakukannya adalah dosa atau bahkan sadar jika ghibah itu dosa tapi tidak merasa bersalah.
Jamaah Jumat Rahimakumullah
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..