وَلَمۡ اَدۡرِ مَا حِسَابِيَهۡۚ
26. Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.
يٰلَيۡتَهَا كَانَتِ الۡقَاضِيَةَ ۚ
27. Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.
مَاۤ اَغۡنٰى عَنِّىۡ مَالِيَهۡۚ
28. Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku.
هَلَكَ عَنِّىۡ سُلۡطٰنِيَهۡۚ
29. Kekuasaanku telah hilang dariku.”
خُذُوۡهُ فَغُلُّوۡهُ
30. (Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.”
ثُمَّ الۡجَحِيۡمَ صَلُّوۡهُ ۙ
31. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.
ثُمَّ فِىۡ سِلۡسِلَةٍ ذَرۡعُهَا سَبۡعُوۡنَ ذِرَاعًا فَاسۡلُكُوۡهُ ؕ
32. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.
Hadirin ma’asyiral muslimin rakhimakumullah…
Ayat tersebut menjelaskan bahwa yang menerima buku amal dengan tangan kiri dirinya menyesal, harta benda dan kekuasaan selama di dunia hilang. Kemudian orang tersebut diikat tangan dan lehernya lalu di masukan ke dalam api neraka. Tak hanya itu, dia akan dililit dengan rantai yang panjangnya 70 hasta.
Hadirin ma’asyiral muslimin rakhimakumullah…
Ayat ini patut kita jadikan renungan agar kita bisa menerima buku amal dengan tangan kanan. Jika kita tidak ingin menerima buku amal dengan tangan kiri maka marilah kita perbanyak kebaikan selama di dunia.
Banyak hal-hal sederhana yang bisa dilakukan. Bagi petani maka bertanilah dengan niat mendapat Ridlo dari Allah. Bagi pengusaha dan pekerja maka sertailah dengan niat mencari Ridlo Allah. Dan lain sebagainya.
Intinya adalah mari kita berlomba-lomba agar Allah suka kepada kita kapanpun dimanapun. Apabila Allah suka maka inilah yang dinamakan Ridlo Allah. Jika Allah Ridlo maka pertolongan Allah akan datang dengan sendirinya.
Bagi yang sedang punya masalah maka perlahan Allah akan membantu menyelesaikannya. Bagi yang terlilit hutang maka Allah akan datang memberi jalan keluar. Bahkan, jika Allah Ridlo kepada kita maka Allah sendiri yang akan menjaga kita dari balak musibah.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
