Orang seperti ini di hatinya senantiasa gelisah, tidak tenang, walau hartanya melimpah ruah. Dia seperti hidup kehilangan arah, cenderung hidupnya berfoya-foya. Cenderung bakhil terhadap sesama. Jauh dari ibadah. Jika dingatkan maka tuli dan buta mata hatinya. Summun bukmun umyun fahum layarji’uun.
Kedua, Ada orang yang diingatkan dengan kematian segera dia sadar. Setiap kali dia berbuat salah dan dosa bersegera dia bertaubat kepada Alloh SWT,
Sebagai manusia biasa dia tetap butuh kehidupan yang baik didunia, tetapi tidak terlena dengan dunia senantiasa berjalan dengan semestinya.
Di dalam hatinya selalu merasa takut dan berharap kepada Alloh SWT. Dia berharap dengan amalan yang baiknya bisa bedampak positif baik di dunia terlebih di akhirat. Serta berusaha menjauh dari perbuatan dosa agar diselamatkan dari azab-Nya fiddunya wal akhiroh.
Ketiga, Karakter yang ketiga ini adalah orang orang yang selalu berma’rifat kepada Alloh SWT. Tujuan dia hanyalah beribadah, yang dicari hanya ridho Alloh semata.
Dia selalu menjaga dirinya, bukan hanya dari perkara yang haram dan subhat tetapi dari yang halal pun selau berhati-hati agar tidak berlebihan. Karena dia sadar betul, hal sekecil apapun baik yang dimakan yang diminum, dipakai itu akan diminta pertanggung jawabannya.
Jelasnya, golongam orang yang ketiga ini golongan para waliyulloh, golongan tertinggi, dia beranggapan dunia terutama harta ini hina, bisa melalaikan dari mengingat berdzikir kepada Alloh SWT.
Orang seperti ini wajahnya sedap dipandang, lisannya lembut menentramkan dan hatinya yang selalu berdzikir dan bersih dari penyakit hati.
Sidang jum’ah yang berbahagia,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
