Lantas, apa saja yang dapat kita contoh dari prilaku-prilaku Nabi? jawabnya banyak sekali. Seluruh kitab-kitab Hadits, mulai dari kitab hadits terkecil hingga terbesar, semuanya memuat prilaku, ucapan dan ketetapan-ketetapan Nabi.
Semua prilaku, semua sisi-sisi dalam kehidupan telah dicontohkan oleh nabi, mulai dari hal-hal sepele yang bersifat pribadi dan harian hingga hal yang besar, menyangkut bangsa dan Negara Nabi telah dicontohkana oleh Nabi.
Salah satu contoh kecil, berkenaan dengan bagaimana tata-cara hidup bermasyarakat, Nabi telah memberi petunjuk dengan mengatakan:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمَ الأخِرَ فَاليُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Qiyamat maka Muliakan Tetangga”
Dawuh Nabi ini dengan jelas memberi pengertian bahwa siapapun yang beriman kepada Allah dan percaya dengan adanya hari qiyamat maka diperintahkan Allah agar memuliakan tetangga. Memuliakan tetangga bukan karena atas nama servis melainkan atas nama perintah Allah.
Hadirin Jamaah Jum’ah Yang Dimuliakan Allah
Perlu diketahui bahwa Mengerjakan apa yang telah dikerjakan Nabi, melaksanakan apa yang diperintahkan Nabi, sebagaimana keterangan di atas, merupakan wujud dari cinta kepada Nabi. Dalam Islam, Cinta Nabi tidak cukup hanya dengan ucapan lisan saja namun cinta nabi adalah dengan cara mengamalkan apa yang diperintahkan dan dikerjakan Nabi. Hal ini didawuhkan langsung oleh Nabi sebagaimana berikut (hadist Marfu’):
مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي اْلجَنَّةِ
“Barangsiapa mengerjakan sunah-sunahku maka dia mencintaiku dan barang siapa mencintaiku maka dia bersamaku di surga”.
Jamaah Jumah yang berbahagia,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..