Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Islam, Materi Khutbah Jumat Singkat PDF Terbaru (B. Indonesia)

Foto Ilustrasi Tahun Baru Masehi
Foto Ilustrasi Tahun Baru Masehi

Sangat jelas bahwa Allah SWT melarang umat Islam menghambur-hamburkan harta benda. Bahkan Allah menyebut para penghambur harta sebagai saudara-saudaranya setan.

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا – ٢٦

Bacaan Lainnya

Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا – ٢٧

Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. [Al-Isra: 26-27]

Alasan kedua, membuang-buang waktu.

Di malam tahun baru, banyak orang sesudah waktu isyak akan bergerak ke tempat-tempat keramaian menunggu datangnya malam pergantian tahun.

Sebagian besar menikmati berbagai hiburan dan nongkrong sampai pukul 02.00 pagi. Sebagian lagi terus berlanjut hingga pagi. Sebagian ada yang melakukan maksiat berat seperti minum khamr dan zina, namun ada yang sekedar ngobrol dan minum-minum hingga pagi.

Ada sekian jam hilang tanpa mendapatkan hal yang bermakna kecuali rasa senang. Sebenarnya itu kerugian besar, terutama yang melakukan dosa besar di malam pergantian tahun baru.

Perlu diingat, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat berharga. Sungguh betapa rugianya kalau pada waktu yang sangat berharga ini seseorang justru membuang-buangnya secara percuma, apalagi dipakai bermaksiat.

Mengenai berharganya waktu sepertiga malam terakhir berikut hadits-hadits yang memberitakannya:

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ

“Sesungguhnya pada malam hari benar-benar terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim meminta kepada Allah kebaikan baik terkait urusan dunia maupun akhiratnya bersesuaian dengan waktu tersebut, melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini ada di setiap malam.” [Hadits riwayat Muslim no. 757]

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda,

يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ ، مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ ، وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Tuhan kita Tabaroka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Allah berkata, ”Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan mengabulkan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti akan Aku beri. Dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, pasti akan Aku ampuni.” [Hadits riwayat Al- Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758]

Hadirin Rahimakumullah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait