Khutbah Idul Fitri Bahasa Indonesia Bikin Terenyuh: Dua Pesan Ramadhan Untuk Kita

Khutbah Idul Fitri Bikin Terenyuh
Gambar Ilustrasi Idul Fitri Terbaru

Sebagaimana kita ketahui Nafsu akan cenderung membawa kita kepada kehancuran, apabila kita tidak mampu untuk mengendalikannya.

Orang yang selalu menuruti hawa nafsunya akan cenderung melakukan perbuatan yang melampaui batas. Kejahatan seksual, perselingkuhan, pembunuhan dan sebagainya.

Bacaan Lainnya

Hawa nafsu itu bagaikan api yang berkobar di dalam dada, apabila dituruti maka akan semakin menggila, bagaikan api yang disiram bensin, semakin disiram, semakin menyala dan sulit dikendalikan.

Tidak sedikit manusia yang buta mata hatinya dalam menuruti hawa nafsunya. Orang dalam kondisi seperti ini tidak dapat menerima nasihat karena hanya nasehat setan yang menjadi pedoman hidupnya.

Maka hadirin yang di rahmati Allah, pada hari ini orang yang di terima puasanya adalah orang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsu.

Pada bulan puasa kemarin kita dilatih untuk menahan diri dari hal-hal yang dibolehkan, kita dilarang makan pada siang hari, padahal makanan itu adalah hak milik kita, halal untuk kita. Maka selesai Ramadhan kita harus bisa menahan untuk tidak memakan yang bukan milik kita.

Pada saat Ramadhan kita mampu menahan tidak berjima’ padahal kita punya istri yang sah, maka selesai ramadhan kita harus mampu menahan nafsu dari zina, baik zina mata, tangan dan seluruh anggota badan.

Pada saat Ramadhan kualitas ibadah kita meningkat, baik Shalat Fardlu maupun Shalat Sunnat, kita terbiasa bangun malam hari untuk melaksanakan Sahur, maka selesai Ramadhan diharapkan kita sudah mampu dan terbiasa melakukan ibadah-ibadah tersebut. Bukan malah menjadi kendor.

Inilah salah satu tujuan dari bulan Ramadhan, kita yang sampai saat ini di beri umur panjang, bisa melaksanakan ibadah Ramadhan satu bulan penuh, harus bisa membawa kebiasaan-kebiasaan baik itu setelah ramadhan.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Pesan kedua adalah pesan sosial Ramadhan

Ini terlukiskan dengan indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah, tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.

Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan.

Di antara hikmah zakat adalah dapat mempererat Tali Persaudaraan dan melatih kerendahan hati.

Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT;

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait