Materi Khutbah Jumat Tentang Haji Terbaru: Mengupas Hikmah Manasik Haji (B. Indonesia)

Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji
Ilustrasi pelaksanaan ibadah haji

Saudara-saudaraku seiman, Ketika jutaan jamaah haji menyerukan kalimat talbiyah dengan mengucapkan (لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ), maka momen dan seruan ini mengingatkan kita akan dahsyatnya peristiwa hari kiamat pada saat manusia dikumpulkan di padang mahsyar.

Ketika malaikat Israfil ‘alaihis salam meniup sangkakala maka terbelahlah kuburan-kuburan dan orang-orang keluar darinya secara berbondong-bondong. Kemudian dikumpulkan di Mahsyar dalam tiga keadaan.

Bacaan Lainnya

Sebagian dalam keadaan makan, minum, berpakaian dan menaiki kendaraan. Mereka adalah kaum muslimin yang bertakwa yang menjalankan semua kewajiban dan menjauhi perkara-perkara yang diharamkan.

Sebagian dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang bulat. Mereka adalah para pelaku dosa besar di antara kaum muslimin. Dan sebagian lagi dikumpulkan dalam keadaan terbalik, kaki di atas dan kepala di bawah lalu diseret oleh para malaikat sebagai penghinaan terhadap mereka. Mereka adalah orang-orang kafir.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Sedangkan sa’i antara Shafa dan Marwah mengingatkan kita akan kedatangan Sayyidina Ibrahim ‘alaihis salam ke Makkah al-Mukarramah, tempat turunnya wahyu, yang Allah jadikan aman dan tenteram.

Sa’i antara Shafa dan Marwah merupakan perjalanan menapak tilas kembali apa yang dilakukan Sayyidah Hajar. Di Makkah, tempat yang tidak ada air dan tanamannya, Sayyidah Hajar bersama Isma’il yang masih bayi ditinggal oleh Nabiyyullah Ibrahim ’alaihis salam.

Sayyidah Hajar pun bertawakkal secara penuh kepada Allah sembari beriktiar dengan berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah mencari air saat Ismail menangis dan butuh air.

Hingga pada akhirnya Allah hilangkan kesulitannya dan Allah berikan jalan keluar dari masalahnya. Allah keluarkan untuknya air Zamzam yang nikmat dan penuh berkah. Allah ta’ala berfirman:

   وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ (سورة الطلاق: ٢-٣) 

Maknanya: “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupinya.”  (QS ath-Thalaq: 2-3)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait