Maka Habibunaa Muhammad mendengar Jibril mengulang-ulang ayat ini, Maka Habibunaa Muhammad kembali menangis dan tersungkur sujud syukur.
Lama Habibunaa Muhammad dalam Sujud-Nya menangis, kemudian bangun berhadapan kembali dengan Jibril dan Habibunaa Muhammad berkata:
“Wallaahii Yaa Jibril, Walladzii Nafsu Muhammadin Bi Yadihi, Laa Ardha Wa Wahidun Min Ummati Yudzhibu Fiin Naar.”
Demi Allah wahai Jibril, dan demi jiwa Muhammad yang berada dalam genggaman tangan-Nya (Kekuasaan-Nya):
Saya tidak akan pernah ridha, Saya tidak akan pernah senang, Saya tidak akan pernah gembira.
Apapun yang Allah akan berikan kepadaku kalau nanti di Akhirat masih ada ummatku yang disiksa di neraka jahannam walau cuma satu orang.
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Inilah bentuk kecintaan dan kasih sayang Habibunaa Muhammad Kepada kita UmmatNya. Ucapan Habibunaa Muhammad ini merupakan hakikat tafsir Ayat 107 Surah Al Anbiyaa:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
“Tidaklah Kami mengutus Engkau (Muhammad) melainkan sebagai Rahmat bagi seluruh alam”.
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Begitu cintanya Nabi Muhammad kepada umatnya hingga meminta jaminan kepada Allah SWT agar mengampuni semua umatnya.
Oleh karena itu, mari kita tunjukkan bahwa kita juga mencintai Nabi Muhammad sebagaimana beliau mencintai umatnya.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..