Oleh karena itu, pada hari Raya Idul Fitri ini kita sangat dianjurkan untuk menyambung silaturahim dengan keluarga dan kerabat kita. Di era teknologi seperti saat ini Tidak ada alasan untuk tidak menyambung silaturahim. Silaturahim dapat dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya bisa lewat telpon, bisa lewat pesan WhatsApp atau SMS dan lain sebagainya.
Janganlah kita terjerat dengan tipu daya setan yang mendorong kita untuk mengatakan, “Kerabatku itu telah menyakitiku, maka aku tidak akan mengunjunginya,” “Kerabatku itu tidak mengunjungiku maka aku memutus hubungan dengannya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلٰكِنَّ الْوَاصِلَ مَنْ وَصَلَ رَحِمَهُ إِذَا قَطَعَتْ (رواه البخاري)
Maknanya: “Orang yang sempurna silaturahimnya bukanlah orang yang membalas silaturahim dengan silaturahim, akan tetapi orang yang sempurna silaturahimnya adalah orang yang menyambung silaturahim terhadap kerabatnya yang memutus silaturahim dengannya” (HR al-Bukhari).
Hadits ini menyatakan bahwa silaturahim seseorang terhadap kerabat yang memutus silaturahim dengannya lebih utama daripada silaturahim terhadap kerabat yang menyambung shilaturahim dengannya. Allah ta’ala berfirman:
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ (سورة فصّلت: ٣٤)
Maknanya: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia” (QS Fushshilat: 34).
Yang dimaksud “tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik” adalah seperti menyikapi marah dengan sabar, tindakan yang bodoh dibalas dengan sikap bijak dan memberi maaf, dan perbuatan buruk dibalas dengan perbutan baik. Sikap seperti ini akan menyatukan hati dan mengubah keadaan.
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah,
Kami juga mengingatkan kita semua pada momen bahagia di hari raya ini untuk saling mengunjungi antar tetangga dan teman serta saling berbagi dan memberi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَلْيَفْعَلْ (رواه مسلم)
Maknanya: “Barang siapa yang dapat melindungi dirinya dari neraka walaupun dengan bersedekah dengan separuh dari buah kurma, hendaklah ia lakukan” (HR Muslim).
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..