Rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Andaikan ahli kubur ini ketika hidup di dunia mau berpuasa meski sehari, dan berjaga meski hanya semalam di bulan Rajab, niscaya mereka tak akan di siksa di alam kuburnya”. Ia bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah puasa hanya sehari, dan berjaga hanya semalam di bulan Rajab ini dapat menolak siksa kubur? Rasulullahi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
ياَثَوْبَانُ ، وَالَّذِى بَعَثَنِى باِلْحَقِّ نَبِيًّا مَا مِنْ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ يَصُوْمُ يَوْمًا وَيَقُوْمُ لَيْلَةً مِنْ رَجَبَ يُرِيْدُ بِهِمَا وَجْهَ اللّٰهِ إِلَّا كَتَبَ اللّٰهُ لَهُ عِبَادَةَ سَنَةٍ صَامَ نَهَارَهَا وَقَامَ لَيَالِيْهَا (زبدة الو اعذين)
“Hai Tsauban, Demi Dzat Yang Mengutus aku membawa agama yang hak, sebagai Nabi, tiada seorang muslim atau muslimahpun yang berpuasa meski hanya sehari, dan berjaga meski hanya semalam di bulan Rajab karena mengharap Ridla Allah, Kecuali Allah akan mencatat baginya seperti ibadah setahun, yang ia puasa di siang harinya dan berjaga di malam harinya”. (Zubdatul wa’idhin).
Hadirin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Lantas kapan pelaksanaan puasa Rajab? Tidak ada ketentuan pasti kapan pelaksanaan puasa Rajab, ada Riwayat yang mengatakan awal bulan, pertengahan dan akhir bulan Rajab. Ada pula yang mengatakan lebih utama puasa di awal Rajab.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..
