“Hampir sebulan kita mendapat pendidikan dari Ramadhan, bahwa lapar dan haus itu teramat pedih. Segala puji bagi Allah, yang sering memberi hari-hari kita dengan perut sering terisi,” kata Ali.
Setelah itu dan sebelum takbir berkumandang, Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra kemudian terlihat sibuk mendorong pedatinya.
Pedati tersebut berisi tiga karung gandum dan dua karung kurma hasil dari panen kebunnya. Ia lalu berkeliling dari pojok kota dan perkampungan untuk membagi-bagikan simpanan pangan tersebut kepada fakir miskin dan yatim/piatu.
Sungguh betapa telah dicontohkan kepada kita semua apa apa yang diperbuat oleh sahabat rodiallahhu anhum, satu akhlaq yang mulia yaitu Dermawan.
Allah telah berfirman QS. Al-Baqarah Ayat 271
اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Ma’syiral muslimin rahimaku mullah,
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..