Khutbah Jumat Terbaru PDF: Safar, Berkah Bagi yang Taat, Sial Bagi yang Maksiat (B. Indonesia)

Ilustrasi Bulan Shafar
Ilustrasi Bulan Shafar

Meyakini bahwa suatu bulan bisa mendatangkan kesialan dengan sendirinya merupakan keyakinan yang salah dan Islam tidak pernah mengajarkan keyakinan tersebut. Berkaitan dengan hal ini, Rasulullah saw bersabda dalam salah satu haditsnya:

لَا عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلا هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ وَفِرَّ مِنَ الْمَجْذُومِ كَمَا تَفِرُّ مِنَ الأسَدِ

Bacaan Lainnya

Artinya, “Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak (pula) burung dan juga tidak ada (kesialan) pada bulan safar. Menghindarlah dari penyakit judam, sebagaimana engkau menghindar dari singa.” (HR Bukhari).

Maasyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Lantas bagaimana caranya bagi kita semua untuk menjadikan bulan ini dengan bulan yang penuh manfaat dan berkah? Maka jawabannya adalah dengan cara terus sibuk dan berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, karena setiap zaman, bulan dan waktu yang kita jalani dengan ketaatan maka akan menjadi bulan yang berkah, termasuk juga dengan bulan Safar. Dalam kitab Lathaiful Ma’arif Fima li Mawasimil ‘Am minal Wazhaif, Imam Ibnu Rajab mengatakan:

فَكُلُّ زَمَانٍ شَغَلَهُ المُؤْمِنَ بِطَاعَةِ الله فَهُوَ زَمَانٌ مُبَارَكٌ عَلَيْهِ وَكُلُّ زَمَانٍ شَغَلَهُ العَبْدَ بِمَعْصِيَةِ الله فَهُوَ مَشْؤُمٌ عَلَيْهِ

Artinya, “Maka, setiap zaman yang menyibukkan orang mukmin dari melakukan ketaatan kepada Allah, maka zaman itu merupakan zaman yang diberkahi, dan setiap zaman yang menyibukkan manusia dengan bermaksiat kepada Allah, maka zaman itu merupakan zaman kesialan (tidak diberkahi).”

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab suatu bulan menjadi sial dan tidak diberkahi oleh Allah karena banyaknya kemaksiatan di dalamnya. Andaikan setiap bulan yang ka nada jalani dengan semangat peningkatan keimanan dan ketakwaan, maka tentu tidak ka nada bulan kesialan di dalamnya.

Oleh karena itu, mari pada momentum shalat Jumat ini, kita mulai upaya dan usaha kita untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, dengan cara mengerjakan semua yang diwajibkan, mengganti semua kewajiban yang pernah kita tinggalkan, dan menjauhi semua larangan-Nya, serta bertobat dari semua kesalahan dan kemaksiatan yang pernah kita perbuat.

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait