Saat ini manfaat pohon dinilai penting bukan hanya karena sebagai sumber kebutuhan pangan bagi manusia dan hewan saja, akan tetapi untuk pembersih udara dan penyerap polusi sehingga kita semua dapat menghirup udara yang segar dan bersih.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
Berkaitan dengan keutamaan menanam pohon, Nabi saw pernah bersabda:
فَلَا يَغْرِسُ المُسْلِمُ غَرْسًا، فَيَأْكُلَ منه إنْسَانٌ، وَلَا دَابَّةٌ، وَلَا طَيْرٌ، إلَّا كَانَ له صَدَقَةً إلى يَومِ القِيَامَةِ
Artinya, “Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman, kemudian manusia, hewan melata begitu pun burung memakan [hasil]nya, melainkan baginya sedekah hingga hari kiamat nanti.” (HR Muslim).
Berdasarkan hadits yang tadi khatib bacakan, Imam Ibnu Hajar al-‘Asqallani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa petani atau orang yang menanam tumbuh-tumbuhan akan mendapatkan pahala jariyah, bahkan ketika pohon tersebut berpindah kepemilikan, beliau menyebutkan:
أَنَّ أَجْرَ ذَلِكَ يَسْتَمِرُّ مَا دَامَ الْغَرْسُ أَوِ الزَّرْعُ مَأْكُوْلًا مِنْهُ وَلَوْ مَاتَ زَارِعُهُ أَوْ غَارِسُهُ وَلَوْ اِنْتَقَلَ مِلْكُهُ إِلَى غَيْرِهِ
Artinya, “Pahalanya tetap ada selama tanaman atau hasil panen tersebut dimakan, meskipun penanam atau petaninya telah meninggal dunia, walaupun kepemilikannya berpindah kepada orang lain.”
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..