Khutbah Jumat NU Online PDF Singkat Padat: Sya’ban, Bulan Pembersihan Diri Menyambut Ramadhan (B. Indonesia)

Ilustrasi Bulan Syaban
Ilustrasi Bulan Syaban

Ayat ini menegaskan bahwa tidak ada kiblat yang lebih utama dari yang lain, karena yang terpenting dalam beragama adalah kepatuhan kepada Allah dan berbuat kebaikan kepada sesama.

Oleh karena itu, kita diajarkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Dengan semangat itu, bulan Sya’ban seharusnya diisi dengan ibadah yang penuh ketekunan, sebagai persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh keberkahan.

Bacaan Lainnya

Terlebih lagi Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Riwayat Abu Dawud dan An-Nasa’i menyebutkan bahwa pada bulan Sya’ban, amal-amal kita diangkat kepada Allah SWT.

  ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya, “Bulan Sya’ban adalah bulan di mana manusia mulai lalai, yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.”

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya bulan Sya’ban bagi umat Islam, terutama dalam meningkatkan ibadah dan memperbanyak amal shaleh. Selanjutnya Sya’ban adalah bulan pembersihan jiwa, membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin telah kita lakukan sepanjang tahun.

Ini adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT dan dengan sesama. Oleh karena itu, Sya’ban adalah kesempatan bagi kita untuk membersihkan diri, mempersiapkan hati, dan memperbaiki amalan kita agar lebih siap menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Jamaah sekalian, Rasulullah menjadi contoh teladan bagaimana menjalani ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh semangat. Rasulullah SAW bersabda sebagaimana termaktub dalam Shahih Bukhari dan Muslim:

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait