كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya, “Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban.”
Ditambah lagi Dalam riwayat Abu Daud dijelaskan secara spesifik bahwa Rasulullah SAW suka berpuasa di bulan Sya’ban.
كَانَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَانُ
Artinya: “Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa adalah bulan Sya’ban.”
Oleh karenanya kaum muslimin yang dimuliakan Allah, Dalam bulan ini mari kita memperbanyak amalan seperti puasa sunnah, shalat sunnah, dan membaca Al-Qur’an, yang akan memperkuat ketakwaan kita serta mempersiapkan hati kita untuk menyambut Ramadhan dengan penuh kesiapan.
Seperti yang kita ketahui, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kesempatan untuk meraih ampunan dan rahmat Allah, namun untuk itu kita perlu mempersiapkan hati dan jiwa kita dengan sebaik-baiknya. Selain itu para ulama juga menjelaskan tentang keutamaan bulan Sya’ban, di antaranya:
وَقَالَ الْعَلَّامَةُ ابْنُ نُجَيْمٍ الْحَنَفِيُّ فِي الْبَحْرِ الرَّائِقِ وَمِنْ الْمَنْدُوبَاتِ: إِحْيَاءُ لَيَالِي الْعَشْرِ مِنْ رَمَضَانَ، وَلَيْلَتَيْ الْعِيدَيْنِ، وَلَيَالِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya, “Allamah Ibnu Najim al-Hanafi menjelaskan dalam “Al-Bahrur Ra’iq”, bahwa di antara perkara sunnah yaitu menghidupkan malam-malam 10 Ramadhan, dua malam Idul Fitri, malam 10 Dzulhijjah, dan malam Nisfu Sya’ban.”
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..