Bentuk cinta kepada Rasulullah SAW ikutilah tuntunan ajaran agama yang harus dijaga kemurniannya, jangan sampai diarahkan kepada hal-hal yang menyimpang. Untuk itu, nilai ritual harus mencerminkan logika kecintaan kepada beliau, bukan yang kontradiktif dengan logika cinta. Perhatikan hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Anas ra. berikut :
عن أنس رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: من أحب سنتى فقد أحبنى ومن أحبنى كان معى فى الجنة
“Diriwayatkan dari Anas ra., dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda: barang siapa mencintai sunnahku maka sungguh ia telah mencintai aku, maka ia bersamaku di surga”
Di dalam kitab durrotun Nasihin di jelaskan:
فمن أحب أن ينال رؤية النبي عليه الصلاة والسلام فليحبه حبا شديدا وعلامة الحب الاطاعة فى السنته السنية واكثار الصلاة عليه لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال من أحب شيئا اكثر من ذكره
“Maka barang siapa menginginkan dapat melihat Rasulullah SAW, hendaklah ia mencintai beliau dengan kecintaan yang sungguh. Adapun tanda-tanda cinta kepada Rasul itu adalah mengikuti sunnahnya yang mulia dan memperbanyak bersholawat, sebab Rosululloh SAW, telah bersabda: ‘barang siapa mencintai sesuatu, maka ia banyak menyebutnya,”
Hadirin rohimakumulloh
Mencermati hadis di atas, dapatlah kita ketahui bahwa inti dari cinta kepada Rasulullah SAW. adalah mengikuti dan meneladani sunnah-sunnahnya dan memperbanyak membaca sholawat kepadanya.
Dengan kata lain, ungkapan rasa cinta kepada rosul harus diaktualisasikan dalam bentuk sikap dan perbuatan yang berorientasi kepada nilai religi, bukan sebatas formalitas belaka. Karena ujung dari rasa cinta itu adalah peningkatan kualitas diri dalam pengamalan ajaran agama yang dibawa olehnya.
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..