Allah telah menyediakan surga bagi para wali-Nya. Alla Ta’ala berfirman,
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”. (QS. Az-Zukhruf: 71).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan firman Allah dalam sebuah hadits qudsi:
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنَ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنَ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang belum pernah mata melihatnya, belum pernah telinga mendengarnya, dan belum pernah pula terbetik dalam kalbu manusia.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan tentang orang yang terakhir masuk ke dalam surga. Ia adalah orang yang paling rendah kedudukannya di dalam surga. Hadit ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Unais radiyallahu ‘anhu ia mengatakan:
Orang-orang mengatakan, “Wahai Rasulullah, apakah kita melihat Rabb kita pada hari kiamat?” Beliau balik bertanya kepada mereka, “Apakah kalian kesulitan melihat bulan pada malam purnama tanpa terhalang oleh awan?” Mereka menjawab, “Tidak, Wahai Rasulullah.”
Beliau bertanya, “Apakah kalian kesulitan melihat matahari yang tidak terhalan awan?” Mereka menjawab, “Tidak.”
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..