5 Kunci Pintu Rezeki, Khutbah Jumat NU Singkat Padat Tentang Rezeki Dilengkapi dengan Khutbah Pertama dan Kedua

Kunci Pintu Rezeki
Kunci Pintu Rezeki

Khutbah pada siang hari ini mengambil tema “Rezekimu Telah Dijamin dan Tak Akan Tertukar”.

Hadirin, Rezeki berasal dari bahasa Arab: rizqun, yang artinya ma yuntafa‘u bihi, yakni sesuatu yang digunakan dan diambil manfaatnya (Mukhtar ash-Shihah). Sedangkan dalam Syarh al-‘Aqa’id, at-Taftazani menjelaskan bahwa rezeki adalah nama bagi sesuatu yang diberikan oleh Allah kepada hayawan (manusia dan selain manusia, seperti jin dan binatang) lalu ia gunakan dan ambil manfaatnya, baik halal maupun haram.

Bacaan Lainnya

Dari pengertian yang telah kami sebutkan, dapat kita pahami bahwa rezeki adalah sesuatu yang telah digunakan dan diambil manfaatnya, seperti makanan yang telah dimakan, minuman yang telah diminum, pakaian yang telah dikenakan, rumah yang telah ditempati, mobil yang telah digunakan dan lain sebagainya.

Adapun seseorang yang telah membeli makanan atau memasak makanan, namun karena hal tertentu lalu tidak ia makan, maka itu bukanlah rezekinya. Begitu juga seseorang yang telah membangun rumah, lalu karena sebab tertentu tidak ia tempati, maka rumah itu bukanlah rezekinya. Benar apa yang dikatakan oleh seorang penyair Arab:

   قَدْ يَجْمَعُ الْمَالَ غَيْرُ آكِلِهِ * وَيَأْكُلُ الْمَالَ غَيْرُ مَنْ جَمَعَا

Terkadang harta dihimpun oleh selain pemakannya. Dan terkadang harta dimakan oleh yang bukan penghimpunnya.”

Rezeki tidak terbatas pada harta yang halal. Harta yang haram pun juga disebut rezeki. Sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam an-Nasafi dalam al-‘Aqidah an Nasafiyyah. Semuanya akan dihisab di pengadilan akhirat. Yang halal akan ditanyakan dari mana diperoleh. Sedangkan yang haram akan dibalas dengan siksaan. Diriwayatkan dari Sayyidina Ali bahwa beliau berkata:

   الدُّنْيَا حَلَالُهَا حِسَابٌ وَحَرَامُهَا عِقَابٌ (رواه البيهقي في شعب الإيمان)

“Dunia ini halalnya adalah hisab dan haramnya adalah siksa” (Diriwayatkan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Setiap orang dijamin rezekinya oleh Allah ta’ala sebagaimana dalam firman-Nya:

    وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ (هود: ٦)

Maknanya: “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)” (QS Hud: 6).

Imam Syafi’i mengatakan:

   عَلِمْتُ أَنَّ رِزْقِي لَا يَأْكُلُهُ غَيْرِي فَاطْمَأَنَّ بَالِي

“Aku mengetahui bahwa rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka menjadi tenanglah hatiku.”

Rezeki kita tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Rezeki kita juga tidak akan diambil oleh orang lain. Imam an-Nasafi mengatakan:

   وَلَا يُتَصَوَّرُ أَنْ لَا يَأْكُلَ إِنْسَانٌ رِزْقَهُ أَوْ يَأْكُلَ غَيْرُهُ رِزْقَهُ

“Dan tidak terbayang apabila seseorang tidak memakan rezekinya atau rezekinya dimakan selainnya.”

Rezeki seseorang sudah ada jatah dan takarannya. Sekuat apa pun usaha seseorang jika bukan rezekinya, maka tidak akan ia raih. Sebaliknya selemah apa pun upaya seseorang, jika telah ditentukan sebagai rezekinya, pastilah akan ia peroleh. Karenanya kewajiban kita adalah menghindarkan diri dari mencari rezeki dengan cara yang diharamkan dan dari sumber yang haram.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

   إِنَّ رُوْحَ الْقُدْسِ نَفَثَ فِي رُوْعِيْ أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوْتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ (رواه الحاكم والبيهقي وأورده القضاعي في مسند الشهاب بلفظه)

Maknanya: “Sesungguhnya Jibril menyampaikan wahyu ke hatiku bahwa seseorang tidak akan mati sehingga menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada Allah dan carilah rezeki dengan cara yang baik” (HR al-Hakim, al-Baihaqi, dan disebutkan oleh al-Qudha’i dalam Musnad asy Syihab dengan lafaznya).

Hadirin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Meski rezeki telah digariskan dan ditentukan, tetapi Allah dan Rasul-Nya memberitahukan kepada kita beberapa sebab dan kunci pembuka rezeki. Di antaranya:

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait