Khutbah Jumat Singkat Ramadhan PDF Tentang Tantangan Puasa di Era Digital

Ilustrasi Main Ponsel
Ilustrasi Main Ponsel

MUKADDIMAH KHUTBAH JUMAT PERTMA

 اَلْحَمْدُ ِللهِ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرًا مُبَارَكًا، وَفَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ لِأَجْلِ التَّقْوٰى. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ . اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مَحَمَّدٍ الْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ، فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى. فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَاۤأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Bacaan Lainnya

Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur dari dalam hati, ucapan, dan tindakan atas segala karunia nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah swt dalam kehidupan kita.

Ungkapan syukur ini diharapkan pula semakin menguatkan ketakwaan kepada Allah dalam wujud menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi laranganNya.

Ketakwaan ini sendiri merupakan tujuan sekaligus barometer kesuksesan seseorang dalam menjalankan puasa yang saat ini sedang kita laksanakan di bulan suci Ramadhan. Hal ini ditegaskan di ujung ayat 183 dari Al-Qur’an surat Al-Baqarah:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

Untuk menggapai predikat takwa ini, tentu harus ada upaya dari diri kita untuk senantiasa memprioritaskan kualitas dalam pelaksanaan ibadah puasa. Bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, namun harus ada komitmen untuk menahan diri dari perbuatan yang dapat menghilangkan keutamaan dan pahala puasa.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait