Khutbah Jumat Singkat: Pentingnya Menjaga Akhlak Dalam Bermasyarakat (B. Indonesia)

Ilustrasi Akhlak Mulia
Ilustrasi Akhlak Mulia

Hadirin, contoh konkritnya adalah cara berdakwah para ulama terdahulu dalam membumikan Islam di bumi Nusantara. Wali songo yang mempunyai wawasan fiqih dan tasawuf secara mendalam tak serta merta melarang tradisi dan kebudayaan yang berkembang di Nusantara.

Tentu mereka sadar ada beberapa aspek yang tak sesuai dengan syariat, tapi toh dengan bijaksana tetap menghormati nilai-nilai lokal, mengikutinya, lalu mengisinya dengan nilai-nilai Islam secara bertahap.

Bacaan Lainnya

Mereka merupakan ulama-ulama yang menjunjung tinggi prinsip memanusiakan manusia, menghargai proses, rendah hati, dan bergaul bersama masyarakat dengan sudut pandang kasih sayang.

Padahal, dengan kapasitas, status sosial, bahkan kekuasaan yang dimiliki, mereka waktu itu bisa saja memaksa penduduk pribumi untuk memeluk ajaran Islam dan meninggalkan seluruh tradisi dan adat istiadat lokal. Tapi itu tidak dilakukan, karena memang menyalahi ketentuan wa khâliqin nâsa bi khuluqin hasanin.

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Senada dengan Imam al-Ghazali, salah seorang ulama Nusantara, Syekh Nawawi al-Bantani, mengartikan berakhlak kepada masyarakat sebagai:

 هُوَ مُوَافَقَةُ النَّاسِ فِيْ كُلِّ شَيْئٍ مَا عَدَا الْمَعَاصِيْ

Artinya: Berakhlak yang baik adalah mengikuti konsensus/tradisi dalam segala hal selama bukan kemaksiatan. (Syekh Nawawi al-Bantani, Syarh Sullam al-Taufiq, halaman 61)

Pengertian ini berangkat dari kecerdasan para ulama kita bahwa masyarakat punya kebudayaan atau tradisi yang berbeda. Universalitas nilai Islam mereka tunjukkan dengan bukti bahwa Islam mampu membumi meski dengan wajah yang beragam itu.

Tradisi halal bi halal, misalnya, adalah contoh dari menyatunya nilai-nilai Islam dengan budaya di masyarakat: nilai persaudaraan dan saling memaafkan dalam Islam bersatu dengan keguyuban dan tradisi kumpul-kumpul orang Nusantara. Itulah mengapa halal bi halal tak lazim di Timur Tengah, atau belahan dunia lain, karena memang terkait dengan kebudayaan khas Nusantara.

Tidak ada yang berubah dengan Islam, terutama yang berkenaan dengan ibadah mahdhah, hanya saja praktiknya yang bersinggungan dengan tradisi masyarakat bisa berbeda di tiap daerah. Tentu dengan catatan tradisi itu tidak bertentangan dengan syariat.

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait