Materi Khutbah Hari Raya Idul Adha NU Terbaru PDF: Hakikat Pengorbanan (B. Indonesia)

Ilustrasi berkurban
Ilustrasi berkurban

Pada hari ini, Allah memerintahkan kita agar melaksanakan ibadah kurban bagi yang memiliki kelonggaran rizki. Ibadah kurban sebagai sarana taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah, sebagai bukti ketaatan kepada Allah dengan cara menyisihkan sebagian hak milik kita, harta benda kita berupa hewan ternak kambing atau sapi yang dikurbankan.

Bukan daging atau darah hewan kurban yang sampai kepada Allah melainkan ketaatan dan ketakwaanlah yang akan sampai kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur’an:

Bacaan Lainnya

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. (QS. Al Hajj: 37).

Adapun daging kurban manfaatnya kembali kepada sesama sebagai amal sosial. Sehingga syariat kurban tersebut mempunyai manfaat ganda. Dari arah hablum minallah sebagai hamba Allah yang ikhlas. Sedangkan hablum minannas sebagai amal sosial kepada sesama.

Dari arah lain, kurban sesungguhnya mengingatkan manusia agar membangun ekonomi dengan baik, mendidik semangat pribadi dan jiwa sosial serta tanggap dalam urusan kemasyarakatan. Semua itu tentu dilakukan karena Allah dan hanya berharap keridhoan-Nya.

Dari segi lainnya, berkurban sarana mediasi pemersatu umat, serta sarana mendekatkan diri antara orang kaya dengan orang yang serba kekurangan, sehingga tidak ada garis pemisah antara keduanya.

Apabila kurban benar-benar mempunyai fungsi seperti itu, tentu kehidupan manusia selalu bahagia, nyaman dan tentram. Orang-orang miskin tidak pernah disia-siakan apalagi terhina. Justru merasa disayangi dan dikasihani sehingga tidak cemas dalam menghadapi kesulitan hidup.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait