Bulan muharram tahun ini bertepatan dengan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia yaitu hari kemerdekaan HUT RI ke-76. Untuk menjadi bangsa yang besar dan mandiri diperlukan kepribadian yang tangguh.
Oleh karena itu, contoh naskah khutbah berikut ini mengangkat tema “Menempa Kepribadian di Bulan Muharram dan Kemerdekaan RI”. Khutbah ini ditulis oleh Rakimin Al-Jawiy selaku Dosen Psikologi Islam Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta dan telah dipublikasi di situs resmi Nu Online.
Anda bisa download naskah jum’at format PDF tentang bulan muharram dan kemerdekaan RI. Link Download teradapat di akhir naskah khutbah. Semoga bermanfaaat.
KHUTBAH PERTAMA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي امْتَنَّ عَلَى الْعِبَادِ بِأَنْ يَجْعَلَ فِي كُلِّ زَمَانِ فَتْرَةٍ مِنَ الرُّسُلِ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ، يَدْعُونَ مَنْ ضَلَّ إِلَى الْهُدَى، وَيَصْبِرُونَ مِنْهُمْ عَلَى الأَذَى، وَيُحْيُونَ بِكِتَابِ اللَّهِ أَهْلَ الْعَمَى، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى:أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ . وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مّمّن دَعَآ إِلَى اللّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sudah 14 abad lebih bilangan tahun Hijriah telah berlalu. Jika setiap perayaan tahun baru memberikan makna bagi umat Islam, tentu sudah banyak bekas goresan yang mewarnai kepribadian kita, baik sebagai umat beragama maupun sebagai bangsa Indonesia. Muharram kaya akan fadilah yang penting untuk dihayati. Banyak amalan ibadah di sekitar bulan Muharram yang mengandung pesan psikologi kepribadian yang positif dan konstruktif.
Allah ﷻ berfirman dalam QS At-Taubah ayat 36:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (mulia). Itulah (ketetapan) agama yang lurus.”
Syekh Muhammad Ibnu ‘Asyur dalam kitab at-Tharîr wat Tanwîr menafsirkan QS At-Taubah ayat 36 menjelaskan:
وَاعْلَمْ أَنَّ تَفْضِيْلَ اْلأَوْقَاتِ وَالْبِقَاعِ يُشَبِّهُ تَفْضِيْلَ النَّاسِ، فَتَفْضِيْلُ النَّاسِ بِمَا يَصْدُرُ عَنْهُمْ مِنَ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ، وَاْلأَخْلَاقِ اْلكَرِيْمَةِ
“Ketahuilah bahwa dimuliakannya sejumlah waktu dan tempat tertentu merupakan kehendak dimuliakannya manusia, melalui perbuatan-perbuatan baik dan akhlak mulia yang mereka lakukan.”
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..