Khutbah Jumat Setelah Idul Adha: Haji dan Kurban Usai, Apakah Kita Kembali Seperti Dulu? (Bahasa Indonesia)

Haji dan Kurban Usai, Apakah Kita Kembali Seperti Dulu
Haji dan Kurban Usai, Apakah Kita Kembali Seperti Dulu

Spirit dua ibadah ini harus terus kita pertahankan setelah kita melaksanakannya. Nilai-nilai sosial dan kedekatan diri kepada Allah harus kita lakukan secara Istiqamah. Bukan hanya di bulan Dzulhijjah, namun di waktu-waktu yang akan datang ketika Dzulhijjah telah berlalu.

Seperti kita tahu, ibadah kurban mengajarkan kita keikhlasan dalam beribadah dan kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang mampu.

Bacaan Lainnya

Nabi Ibrahim AS menunjukkan ketulusan hati dan kepasrahan total kepada perintah Allah, yang menjadi cermin ketaatan sejati. Di sisi lain, daging kurban dibagikan untuk mempererat ukhuwah dan mengurangi kesenjangan sosial.

Setelah Idul Adha dan ibadah kurban kita laksanakan, spirit ini perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Kelanjutan spirit kepedulian bis akita lakukan dalam bentuk lain terhadap kaum dhuafa seperti melalui program sedekah rutin, beasiswa, atau bakti sosial.

Kita juga harus menumbuhkan empati sosial di lingkungan sekitar, seperti menolong tetangga, membantu yang lemah dan membutuhkan, serta menjadi pribadi yang dermawan.

Saling membantu ini juga harus kita biasakan baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Allah SWT berfirman:

وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Artinya: “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaan-nya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Surat Ali ‘Imran Ayat 133-134)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Spirit haji juga harus terus kita pertahankan, khususnya bagi mereka yang mampu melaksanakannya pada tahun ini ataupun mereka yang sudah melaksanakan rukun Islam kelima ini.

Kita perlu memahami bahwa haji merupakan ibadah fisik dan spiritual yang penuh dengan simbol-simbol transformasi diri. Dari ihram hingga tawaf, dari sa’i hingga wukuf, semua merupakan proses pensucian jiwa dan penegasan komitmen untuk menjadi hamba yang lebih baik.

Setelah ibadah haji yang kita lakukan di bulan Dzulhijjah, maka nilai dan spirit haji juga harus dilanjutkan melalui komitmen menjaga kemurnian hati dari sifat-sifat tercela seperti riya’, iri, dan dendam.

Kita juga harus meningkatkan disiplin ibadah harian seperti sholat berjamaah, membaca Al-Qur’an, berzikir dan ibadah-ibadah lainnya, baik ibadah mahdhah maupun ghairu mahdhah.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait