Khutbah Jumat Terbaru PDF Tentang Perang Iran-Israel: Ujian Mereka, Intropeksi Kita (Bahasa Indonesia)

Ilustrasi Perang Israel dan Iran. Sumber Foto cms disway.id
Ilustrasi Perang Israel dan Iran. Sumber Foto: cms.disway.id

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim: 7)

Bacaan Lainnya

Jamaah yang dirahmati Allah,

Perang Iran-Israel bukan sekadar konflik politik. Ia adalah peringatan bahwa nikmat keamanan adalah karunia terbesar dari Allah. Maka alangkah rugi jika nikmat itu tidak digunakan untuk meningkatkan ibadah, memperbaiki akhlak, dan membela agama Allah dengan cara yang damai dan bijak.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Artinya: “Barangsiapa di antara kalian yang pada pagi harinya merasa aman di tempat tinggalnya, sehat tubuhnya, dan memiliki makanan yang cukup untuk hari itu, maka seolah-olah dunia dan segala isinya telah diberikan kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

Betapa banyak saudara kita di Gaza, Iran, dan wilayah perang lain yang tidak memiliki satupun dari tiga nikmat itu. Maka marilah kita manfaatkan keamanan ini untuk meningkatkan ibadah, bukan untuk bermalas-malasan dalam dosa.

Oleh karena itu, sekali lagi khatib kembali mengingatkan diri dan jamaah sekalian untuk menjadi hamba-hamba yang bersyukur, bukan hanya dengan lisan tetapi dengan perbuatan nyata.

Kita bersyukur dengan cara:

  1. Rajin ke masjid, bukan hanya saat Jumat;
  2. Menjaga shalat lima waktu, bukan hanya saat ada musibah;
  3. Menolong sesama, bukan menambah perpecahan;
  4. Mengisi waktu luang dengan ilmu dan amal, bukan dengan hiburan yang melalaikan.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Pos terkait