Khutbah Jumat PDF: Dilema Sound Horeg, Hiburan Boleh, Maksiat Jangan (Bahasa Indonesia)

Fatwa Sound Horeg
Fatwa Sound Horeg

KHUTBAH I

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَاۧ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى مَحَمَّدِ نِالْمُجْتَبٰى، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَهْلِ التُّقٰى وَالْوَفٰى. أَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى

Bacaan Lainnya

فَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ, بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم, يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ. وَقَالَ تَعَالَى أَيْضًا, وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Amma ba’du;

Jama’ah Jumat rahimakumullah,

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar takwa. Melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa kita akan memperoleh keselamatan dunia maupun akhirat.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali Imran: 102)

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,

Pada khutbah ini, khatib ingin mengingatkan tentang fenomena sound horeg yang marak pada acara-acara masyarakat kita. Sound horeg biasanya berupa pengeras suara dengan volume sangat besar, dentuman bass yang kuat, seringkali digunakan pada hajatan, karnaval atau acara lainnya.

Akhir-akhir ini sound horeg menjadi polemik di tengah masyarakat. Ada yang setuju dan mendukung Sound Horeg dengan dalih hiburan. Ada pula yang menolak karena Mudlarat yang dihasilkan lebih besar daripada manfaatnya.

Bahkan, terkait fenomena ini sudah ada majelis yang melakukan bahtsul masail dan memutuskan bahwa sound horeg hukumnya haram. Keputusan ini kemudian ditentang oleh pihak yang setuju dengan sound horeg terutama para pengusaha sound.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah,

Kondisi ini sebenarnya dilema, majelis yang menyatakan halal haram tentu sudah mengkaji dan mempertimbangkan dalam berbagai sisi hukum. Tidak serta merta memutuskan halal haram.

Namun di lain sisi, sound horeg juga diminati sebagian masyarakat sebagai hiburan modern yang belum ada sebelumnya. Bahkan, tak jarang lingkungan RT RW iuran, booking jauh-jauh hari untuk acara karnaval. Apabila diharamkan maka pengusaha sound horeg bisa bangkrut. Padahal modal yang mereka keluarkan hingga ratusan atau bahkan miliaran rupiah.

Jika sudah demikian, maka disinilah diperlukan peran alim ulama’ untuk mengambil jalan tengah. Atau merubah hal buruk menjadi kebaikan yang tanpa merugikan pihak tertentu. Mungkin situasi inilah yang dialami oleh para wali songo, memadukan ajaran Islam dengan budaya lokal, termasuk seni, tradisi, dan adat istiadat yang ada.

Hadirin Jamaah Rahimakumullah,

Lantas bagaimana pandangan Islam terhadap sound horeg?

Islam sejatinya tidak melarang memanfaatkan teknologi pengeras suara. Namun Islam mengatur agar suara tersebut tidak melampaui batas, tidak mengganggu lingkungan sekitar, dan tidak menjadi jalan menuju maksiat.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan serta lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Luqman: 19)

Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,

Ayat ini menjadi teguran agar kita tidak berlebih-lebihan dalam suara, baik dalam berbicara maupun memutar musik yang terlalu keras.

Rasulullah SAW juga bersabda:

اتَّقُوا الْمُسْلِمِينَ فِي طُرُقِهِمْ وَلاَ تَغْضَبُوا عَلَيْهِمْ وَلاَ تُؤْذُوهُمْ

“Takutlah kalian mengganggu kaum muslimin di jalan-jalan mereka, jangan marah kepada mereka dan jangan menyakiti mereka.” (HR. Thabrani)

Jangan sampai sound horeg kita memekakkan telinga tetangga, bahkan sampai kaca rumah orang pecah. Itu termasuk dhalim, karena menyakiti sesama Muslim.

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Sound horeg sebenarnya boleh-boleh saja, asal:

Pertama, tidak digunakan untuk mengundang kemaksiatan, seperti wanita berjoget membuka aurat, campur baur, mabuk-mabukan, dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini seakan-akan menjadi satu paket dalam sound horeg khususnya dalam acara karnaval.

Alasan yang kedua, tidak memutar musik atau lagu yang menjerumuskan pada syahwat dan mengundang zina. Sebenarnya tidak hanya sound horeg, sound sistem biasapun jika di dalamnya mengundang syahwat maka hal ini tentu tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.

Kemudian alasan yang ketiga, tidak mematikan sholat. Jangan sampai sibuk joget, sibuk menikmati perayaan sehingga sholat ditinggalkan.

Allah SWT berfirman tentang orang-orang yang melalaikan shalat:

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ

“Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5)

Hadirin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,

Maka kesimpulannya, sound horeg diperbolehkan dalam Islam selama:

  1. Tidak untuk maksiat (aurat terbuka, joget erotis, mabuk).
  2. Tidak mengganggu lingkungan (tidak terlalu keras hingga membuat orang terganggu, membuat sakit telinga, bahkan sampai merusak rumah warga karena getaran).
  3. Tidak melalaikan shalat, bahkan harus diatur agar ketika adzan berhenti, jamaah bisa sholat berjamaah dengan khusyuk.

Rasulullah SAW bersabda:

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ

“Tidak boleh berbuat mudharat dan tidak boleh saling memudharatkan.” (HR. Ibnu Majah)

Oleh sebab itu, mari kita sikapi sound horeg dengan bijak sesuai syariat, jangan sampai acara kita justru menjadi sebab dosa.

Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang mampu memanfaatkan nikmat teknologi untuk kebaikan, bukan untuk maksiat. Dan semoga kita semua selalu dalam lindungan rahmat serta ampunan-Nya.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ  

KHUTBAH II

اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِييْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Download Khutbah Singkat PDF

Khutbah Bahasa Jawa

Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik GABUNG SEKARANG

Pos terkait