Khutbah Jumat Tentang Moderasi Beragama Ciri Umat Nabi Muhammad (Bahasa Indonesia)

Ilustrasi Moderasi Beragama
Ilustrasi Moderasi Beragama

KHUTBAH I

   اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِهِ دَفَعَ الضَّرَّاءَ وَالْمَكْرُوْهَاتِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأيُّهَا الإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ  

Bacaan Lainnya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada seluruh jamaah sekalian, marilah kita bertakwa kepada Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Allah ﷻ berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ، وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah…

Hari ini kita akan membahas satu nilai penting dalam ajaran Islam, yaitu “moderasi beragama”, atau dalam bahasa Arab disebut wasathiyah.

Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama yang adil, seimbang, tidak ekstrem ke kiri maupun ke kanan, dan tidak memaksakan keyakinan secara kasar, namun juga tidak meremehkan prinsip agama.

Islam bukan agama ekstrem dan juga bukan agama longgar. Islam hadir di tengah-tengah, menjadi agama yang seimbang antara dunia dan akhirat, antara hak Allah dan hak manusia, antara akal dan wahyu, antara ibadah dan muamalah.

Allah ﷻ menegaskan dalam Al-Qur’an:

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang pertengahan (wasath), agar kamu menjadi saksi atas manusia.” (QS. Al-Baqarah: 143)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Wasath dalam ayat ini mencakup banyak hal: adil dalam hukum, seimbang dalam ibadah, proporsional dalam akidah, dan toleran dalam kehidupan sosial. Inilah ciri khas umat Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam sirah Nabi ﷺ, kita melihat contoh paling nyata dari moderasi:

Pertama, dalam berdakwah, beliau bersikap lemah lembut, tidak kasar.

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ

“Karena rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) bersikap lemah lembut kepada mereka…” (QS. Ali ‘Imran: 159)

Kedua, dalam beribadah, Nabi ﷺ melarang ekstremisme. Ketika tiga orang sahabat hendak puasa terus tanpa berbuka, shalat malam tanpa tidur, dan tidak menikah, Nabi ﷺ bersabda:

فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

“Barangsiapa membenci sunnahku, maka dia bukan termasuk golonganku.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan Ketiga, dalam bermasyarakat, beliau hidup berdampingan dengan Yahudi dan Nasrani di Madinah, membuat Piagam Madinah sebagai bentuk perjanjian damai dan hidup harmonis.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Jangan salah paham. Moderasi bukan berarti mengaburkan akidah, mencampuradukkan agama, atau relativisme kebenaran.

Moderasi beragama berarti memegang teguh prinsip Islam, namun tetap berinteraksi dengan bijak, tanpa kebencian, tanpa kekerasan, dan tetap menjunjung kasih sayang.

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan nasihat yang baik.” (QS. An-Nahl: 125)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Dalam kehidupan keagamaan, muncul dua kelompok yang berseberangan:

Pertama, kelompok yang berlebihan (ghuluw): terlalu keras dalam memahami agama, mengharamkan yang halal, memvonis sesat dengan mudah.

Kedua, kelompok yang meremehkan agama (tafriith): melalaikan kewajiban, menggampangkan syariat, tidak peduli halal haram.

Ketiga, Keduanya sama-sama menyimpang dari jalan yang benar. Maka Islam datang sebagai jalan tengah—seperti tali lurus yang membimbing manusia menuju kebenaran.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Kita hidup di negeri yang majemuk. Perbedaan suku, agama, budaya, dan bahasa adalah kenyataan. Maka moderasi beragama menjadi perekat persatuan bangsa.

Dalam Islam, ukhuwah memiliki tiga dimensi:

  1. Ukhuwah Islamiyah: persaudaraan sesama Muslim
  2. Ukhuwah Wathaniyah: persaudaraan dalam berbangsa dan bernegara
  3. Ukhuwah Basyariyah: persaudaraan sesama manusia

Semua ini tidak bisa terwujud jika kita bersikap keras, intoleran, atau merasa diri paling benar.

Kemudian selanjutnya, contoh Aplikasi Moderasi dalam Kehidupan sehari-hari yaitu:

  • Dalam keluarga: memberi pemahaman agama yang seimbang kepada anak-anak, tidak terlalu menekan tapi juga tidak membebaskan secara mutlak.
  • Dalam dakwah: tidak mencela kelompok lain, berdakwah dengan hikmah dan kasih sayang.
  • Dalam media sosial: menyebarkan informasi yang membangun, bukan fitnah dan provokasi.
  • Dalam ibadah: tidak berlebihan hingga menyulitkan diri sendiri, tapi tetap istiqamah dan menjaga kualitas.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…

Marilah kita renungkan kembali bahwa Islam adalah agama rahmat, bukan kekerasan. Islam hadir untuk menebarkan kedamaian, bukan kebencian. Islam mengajarkan kita untuk menjadi umat pertengahan, bukan golongan yang melampaui batas.

Mari kita jadikan masjid-masjid kita sebagai pusat ilmu, hikmah, dan kesejukan, bukan tempat menghasut dan mencela.

Semoga Allah ﷻ menjadikan kita sebagai hamba yang moderat dalam beragama, istiqamah dalam akidah, lembut dalam berdakwah, dan teguh dalam prinsip kebenaran.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH II

       اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّٰهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. 

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

فَقَدْ قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ: وَالْعَصْرِ. إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر   

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَ اللّٰهِ، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرْ 

Download Khutbah Singkat PDF

Khutbah Bahasa Jawa

Silahkan bergabung dengan kami di Grup Telegram, Wa, atau Facebook untuk mendapatkan materi terbaru dari KHUTBAHSINGKAT.com Klik GABUNG SEKARANG Wa.0812-4436-5554

Pos terkait