Ketika Hatimu Keras dan Membatu, Materi Khutbah Jum’at Singkat (B. Indonesia)

Ilustrasi Hati Membatu
Ilustrasi Hati Membatu

“Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya….” (QS. Al-Baqarah:74)

Maka, kata Ibnul Qayyim: “Hati seseorang yang telah kering dan membatu, ia bagaikan pohon yang meranggas dan mati. Keduanya hanya pantas dilalap api”. Naudzubillah.

Bacaan Lainnya

Hadirin sidang Jumah Rokhimakumullah

Memang, ada banyak sebab kerasnya hati. Qadhi al-Fudail berkata, “Tiga peristiwa yang menyebabkan hati membatu yaitu; terlalu banyak makan, terlalu banyak tidur dan terlalu banyak berbicara”. Bahkan, makan yang berlebihan merusak kesehatan badan.

Ibnu Sina, pakar kedokteran Islam generasi awal, berkata, “Perhatikanlah (konsumsi) perutmu sebab sebagian besar penyakit bermula dari makanan yang berlebih”.

Karena itulah, Ali bin Abi Thalib RA berkata, “Istirahatnya badan dengan mengurangi makan, istirahatnya lidah dengan mengurangi berbicara, dan istirahatnya hati dengan mengurangi keinginan.”

Untuk mengindari kerasnya, Rasulallah SAW mengajarkan kepada kita, antara lain, untuk pandai-pandai bersyukur. Suatu hari, seorang sahabat datang kepada Rasulallah SAW dan berkata,

Akhir-akhir ini aku merasakan hatiku keras, Rasulallah SAW kemudian berkata, Maukah engkau kuberi tahu cara untuk melembutkannya dan keinginanmu terpenuhi? Sayangilah anak-anak yatim, usaplah kepalanya, berikanlah mereka makanan dari makananmu, niscaya (hal demikian) akan melembutkan hati dan melapangkan rizkimu(HR Thabrani).

Maka, ketika kita menjamu yatim, menawarkan mereka makanan terbaik yang kita miliki bukan saja ia melembutkan hati, namun mengantarkan kita pada hadits Rasulallah SAW lainnya, “Aku dan orang-orang yang mengurus anak yatim kelak akan berdampingan seperti dua jari di surga.”

Hadirin sidang Jum’ah Rokhimakumullah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait