Selagi pintu masih terbuka lebar, tuntutlah ilmu sebanyak mungkin. Tapi, bukan hanya dicari dan disimpan. Setelah di peroleh, ilmu juga harus diamalkan semaksimal mungkin. Allah swt. akan membuka pengetahuan baru tentang hal-hal yang belum diketahui. Rasulullah saw. bersabda :
مَنْ عَمِلَ بِما عَلِمَ وَرَّثَهُ اللهُ عِلْمَ ما لَمْ يَعْلَمْ
Artinya : Barangsiapa mengamalkan apa yang telah ia ketahui, niscaya Allah akan menganugerahkan pengetahuan tentang apa yang belum ia ketahui. (HR. Abu Nu’aim).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Bergulirnya waktu merupakan tanda yang nyata bahwa jatah usia kita semakin menipis. Sementara itu, kita tidak tahu kapan hembusan nafas kita berakhir. Masa muda tidak menjamin diri kita sampai ke masa tua, oleh karena itu penting sekali untuk mengisi masa muda dengan hal-hal positif sebagai langkah persiapan untuk masa-masa selanjutnya. Lebih-lebih masa keabadian nanti.
Masa muda dengan keadaan yang bugar, kuat dan semangat tinggi itu hendaknya diarahkan pada hal-hal yang mengandung manfaat di dalamnya; Baik manfaat kepada dirinya atau pun kepada orang lain, bahkan alam sekitarnya. Baginda Nabi bersabda:
مِن حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ
Artinya: “Di antara tanda kebaikan keislaman seseorang; Jika dia meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. Ahmad).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Jika kita benar-benar memegang hadits ini maka niscaya hidup akan terasa begitu memiliki arti dan, insyaallah, kita termasuk diantara golongan orang-orang yang tidak menyesal di hari kemudian.
Sebagian dari kita ada yang sudah melalui masa mudanya, ada pula yang tengah menjalani masa mudanya. Namun yang perlu ditekankan, dari semua itu adalah bukan tentang berapa umur kita, melainkan bagaimana kita mengisinya.
Jangan sampai kita membiarkan masa muda kita, atau masa muda orang-orang disekitar kita terlewat begitu saja tanpa mengukir hal-hal yang bermanfaat dan baik lainnya.
Sebagaimana lazimnya semangat muda, keinginan menjadi yang terunggul, terdepan dan terbaik adalah hal yang sulit untuk dihindari. Bahkan dalam banyak hal, semangat ini cenderung baik untuk dipelihara. Oleh karenanya penting kita tengok hadits Nabi tentang seperti apakah sejatinya orang-orang yang terbaik itu. Rasulullah saw. bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ يُرْجَى خَيْرُهُ وَيُؤْمَنُ شَرُّهُ
Artinya: “Sebaik-sebaik kalian adalah orang yang (paling bisa) diharapkan kebaikannya dan (paling sedikit) keburukannya hingga orang lain merasa aman.” (HR. at-Tirmidzi).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Diantara yang bisa dijadikan pedoman dari hadits ini adalah bagaimana seorang pemuda, dengan dayanya, membawa ketenteraman pada lingkungannya. Nabi saw. juga bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).”(HR. at-Thabrani)
Dari hadits ini, selain membawa ketenteraman, pemuda yang ingin jadi terbaik haruslah pula paling memberikan manfaat kepada manusia lainnya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Demikian uraian tentang perlunya menjaga masa muda kita atau orang-orang di sekitar kita dan mengisinya dengan hal-hal yang bermakna. Karena kita tahu, bahwa pemuda lah yang akan menjadi nakhoda-nakhoda kehidupan selanjutnya. Pemimpin, tokoh, dan orang-orang terkemuka, pada saatnya akan digantikan oleh mereka-mereka yang sekarang tengah menjalani masa muda. Sebagaimana ada kalam bijak mengatakan:
شُبَّانُ الْيَوْمِ رِجَالُ الْغَدِ
Artinya: “Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan”
Baca halaman selanjutnya…