Jamaah Shalat Jumah yang Dimuliakan oleh Allah
Allah Swt. dalam surah al-An’am ayat 160 berfirman;
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
“Barangsiapa yang membawa amal baik, maka baginya pahala amal baik sepuluh kali lipat.”
Dikisahkan pada suatu hari, Sayyidah Fatimah az-Zahra sangat menginginkan buah delima. Sayyidina Ali bin Abi Thalib segera berangkat ke pasar untuk mencari delima yang dimaksud. Mengingat uang yang dimilikinya (waktu itu) sangat terbatas, Sayyidina Ali hanya membelikan satu buah delima untuk sayyidah Fatimah.
Di tengah jalan, datang seorang yang sangat miskin menginginkan buah delima. Oleh sayyidina Ali diberikan setengahnya. Sesampai di rumah, sayyidina Ali menceritakan kepada sayyidah Fatimah mengapa buah delima yang dibawakannya tinggal setengah.
Selang beberapa lama, terdengar seseorang mengetuk pintu. Begitu dibuka, ternyata Salman al-Farisi. Ia berdiri di depan pintu dengan membawa sembilan buah delima.
Rasulullah Saw. mengutus Salman al-Farisi untuk memberikan sepuluh buah delima kepada sayyidah Fatimah, hanya saja Salman menyembunyikan satu buah delima. Sehingga yang dibawanya hanya sembilan buah delima.
Salman lalu berkata, “Ini ada buah delima dari Rasulullah untuk sayyidah Fatimah.” Sayyidina Ali lalu berkata, “Kalau benar ini dari Rasulullah Saw., pasti jumlahnya sepuluh. Bukan sembilan.” Mendengar hal itu, Salman al-Farisi kaget. Lalu bertanya, “Bagaimana engkau tahu wahai sayyidina Ali?” Sayyidina Ali menjawab, “Karena saya ingat firman Allah Swt. yang berbunyi man ja a bi al-hasanati fa lahu ‘asyru amtsaliha. Barangsiapa yang membawa amal baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya.”
Jamaah Shalat Jumah hafidzakumullah
Bukan hanya dilipatgandakan balasannya. Orang yang rajin sedekah akan dihindarkan dari beragam bencana dan malapetaka. Rasululllah Saw. bersabda;
دَوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ
“Obatilah, orang-orang sakit kalian dengan sedekah.”
Al-‘Allamah al-Yafi’ dalam kitabnya at-Targhib wa tarhib menuturkan sebuah kisah. Pada masa nabi Sholeh a.s., hiduplah seorang tukang tato yang suka merusak pakaian orang-orang. Sekelompok orang lalu menemui nabi Sholeh a.s. dan berkata, “Wahai nabiyallah, doakan orang (tukang) tato itu agar ditimpa musibah karena dia suka merusak pakaian-pakaian kami.”
BACA HALAMAN BERIKUTNYA..