Khutbah Jumat NU PDF Terbaru: Mengingat Kematian Menjelang Ramadhan (B. Indonesia)

jenazah-ki-enthus-nu-online
Jenazah Ki Enthus, NU Online

Jika roh itu milik seseorang yang buruk amalnya, dalam riwayat lain milik orang kafir, maka roh tersebut akan berkata:

   يَا وَيْلِي أَيْنَ تَذْهَبُوْنَ بِي  

Bacaan Lainnya

“Celakalah aku, ke mana kalian hendak membawaku?”

Hanya saja ucapan tersebut tidak terdengar oleh manusia. Seandainya manusia mendengarnya niscaya ia akan pingsan sebagaimana diriwayatkan oleh an-Nasa’i dan lainnya.

Saudara-saudara seiman,

Kemudian mayit diletakkan di kuburnya, ditinggalkan oleh anak, harta, keluarga dan sahabat-sahabatnya. Dan tidak ada lagi yang bersamanya kecuali amalnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

   يَتْبَعُ المَيِّتَ ثَلَاثَةٌ فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَيَبْقَى عَمَلُهُ (رواه البخاري)  

Maknanya: “Seorang mayit diikuti oleh tiga hal, dua akan kembali dan satu yang akan terus bersamanya. Mayit diikuti oleh keluarga, harta dan amal perbuatannya, lalu keluarga dan hartanya kembali dan tersisalah amalnya yang menyertainya.” (HR al-Bukhari)

Kemudian tibalah pertanyaan dua malaikat, Munkar dan Nakir. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang maknanya:

“Sungguh seorang hamba jika telah diletakkan di kuburnya, teman-temannya pergi meninggalkannya, ia pun mendengar suara alas-alas kaki mereka, maka datanglah dua malaikat kepadanya. Kedua malaikat tersebut mendudukkannya dan berkata kepadanya: Apa yang dulu engkau katakan tentang orang ini: Muhammad?. Maka seorang mukmin akan mengatakan: Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah tempat dudukmu di neraka, Allah telah tukarkan untukmu tempat duduk di surga,” Rasulullah bersabda: “maka ia pun melihat dua tempat tersebut kedua-duanya. Sedangkan orang kafir atau munafik dikatakan kepadanya: Apa yang dulu engkau katakan tentang lelaki ini?, maka ia menjawab: Aku tidak tahu, dulu aku berkata tentangnya seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang. Maka dikatakan kepadanya: Engkau tidak tahu kebenaran dan tidak mengatakan jawaban yang benar. Kemudian orang kafir atau munafik tersebut dipukul dengan pukulan yang keras di tengkuknya, sehingga ia menjerit dengan jeritan yang keras yang didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.” (HR al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan lainnya dengan yang hampir sama)

Saudara-saudaraku,

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Beriman kepada pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir adalah wajib bagi setiap mukallaf (orang yang baligh dan berakal). Pertanyaan ini diberlakukan kepada orang mukmin dan kafir di antara umat ini, yakni umat yang diutus kepada mereka Sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Seorang mukmin yang sempurna imannya tidak akan terkejut, takut ataupun terganggu dengan pertanyaan Munkar dan Nakir. Karena Allah menetapkan dan menguatkan hatinya sehingga tidak merasakan takut melihat penampilan keduanya yang menakutkan.

Sebab dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Munkar dan Nakir berwarna hitam kebiru-biruan, bermata merah seperti panci-panci tembaga yang besar, memiliki taring-taring seperti tanduk-tanduk sapi. Keduanya datang membelah bumi dengan gigi-gigi taringnya dan dengan suara seperti halilintar sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari.

Meski begitu, seorang mukmin yang sempurna imannya gembira dengan melihat Munkar dan Nakir, karena ia tahu bahwa ia akan selamat. Sedangkan orang munafik atau kafir, maka ia akan merasa ketakutan dan menggigil karena sangat takut kepada Munkar dan Nakir sehingga keluar dari lidahnya perkataan yang tidak ingin dia katakan.

Dia mengatakan: “Aku tidak tahu, dulu aku ikut-ikutan mengatakan apa yang dikatakan oleh orang-orang”. Maka Munkar dan Nakir berkata kepadanya: “Engkau tidak mengetahui kebenaran dan tidak memberikan jawaban yang benar”. Kalimat ini dikatakan untuk menghardik seseorang.

Kemudian Munkar dan Nakir memukul orang kafir atau munafik tersebut dengan sebuah palu. Munkar dan Nakir memukul kepalanya dengan palu dari besi dengan pukulan yang keras dan karenanya ia menjerit dengan jeritan yang sangat kuat, didengar oleh semua yang ada di dekatnya kecuali manusia dan jin.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir di dalam kubur adalah salah satu kekhususan umat Muhammad ini, baik yang mukmin maupun yang kafir. Akan tetapi dikecualikan dari pertanyaan ini beberapa orang, yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Dikarenakan kemuliaan beliau para malaikat tidak menanyainya.

Demikian pula orang yang mati syahid, yakni orang yang meninggal dalam peperangan melawan orang-orang kafir, tidak akan ditanya karena rohnya langsung dibawa naik ke surga. Demikian pula anak kecil yang meninggal sebelum baligh tidak ditanya, karena ia bukan mukallaf.

Disebutkan dalam sebuah hadits ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan pertanyaan dua malaikat Munkar dan Nakir, maka Umar berkata: “Apakah dikembalikan kepada kita akal-akal kita, Ya Rasulallah?” Nabi menjawab:

   كَهَيْئَتِكُمُ اليَوْمَ  

“Iya, seperti keadaan kalian sekarang.

Jadi keadaan manusia di dalam kubur menyerupai keadaannya di dunia. Ia merasakan kenikmatan dan merasakan sakit. Ini terjadi dengan roh dan jasad.  

Hadirin rahimakumullah,

Marilah kita renungkan bersama bahwa dunia ini berjalan ke arah kepunahan dan kesudahan. Kita semuanya akan meninggalkan rumah kita yang di atas tanah dan berpindah ke rumah yang sempit di bawah tanah.

BACA HALAMAN BERIKUTNYA..

Pos terkait