KHUTBAH PERTAMA
اَلله اَكْبَر 3× ، اَلله اَكْبَر 3× ، اَلله اَكْبَر 3×
الله اكبر كبيرا والْحَمْدُ ِلله ِكَثِيرْاً وَّسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّاَصِيْلاً ، لآ اِلهَ الاَّ الله وَالله ُاَكْبَر، اللهُ اَكْبَر وَلِله الْحَمْد
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى اصْطَفَى اِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَم خَلِيْلاً، وَجَعَلَهُ لِلنَّاسِ إِمَامًا، إنَّهُ كَانَ صِدِّيْقاً نَبِيًّا. أشْهَدُ اَنْ لآ اِله الاّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، الّذِى لَمْ يَتَّخِذ صَاحِبَهُ وَلاَ وَلداً، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه الْمَبْعُوْثُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَصَلّى الله على سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِه بُكْرَةً وَاَصِيْلاً, وَسَلّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
امّا بَعْدُ : فَيَآ أيُّهَا النّاسُ رَحِمَكُمُ الله.. إتَّقُوااللهَ َواَطِيْعُوهُ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْن، وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هَذَا يَوْمُ اْلعِيدِ اْلاَكْبَر. قَدْ رَفَعَ اللهُ قَدْرَهُ وَاَظْهَره وَسَمَّاهُ يَوْمَ الْحَجِّ اْلاَكْبَر، فَإِنَّ الله َابْتَلَى خَلِيْلَهُ اِبْرِهِيْمَ فِيْهِ, حَيْثُ اَمَرَهُ بِذَبْحِ وَلَدِهَ, فَاَمْتَثَلَ اَمْرَهُ فِيهِ، وَلِذَا سُمِّيَ يَوْمُ النَّحْرِ
Allahu Akbar 3X walillahil hamd
Jamaah sholat idul Adha Rokhimakumullah
Bulan ini adalah bulan Dzulhijjah, dimana didalamnya ada beberapa kejadian besar dalam sejarah Islam. Salah satu yang tidak mungkin dilupakan oleh umat Islam, adalah sejarah ketaatan seorang Kholilullah Nabiyullah Ibrahim AS dan keluarganya yang kita peringati pada hari ini.
Jamaah sholat idul Adha Rokhimakumullah
Ibadah kurban setiap Hari Raya Idul Adha seperti pagi ini. Berawal dari kisah kerelaan Nabi Ibrahim AS mengurbankan anak yang sangat ia cintai.
Bertahun-tahun Nabi Ibrahim ingin memiliki seorang anak. Setiap malam, Ibrahim berdoa agar diberikan anak yang sholeh. Pada akhirnya, Allah mengabulkan do’a Nabi Ibrahim dan memiliki seorang anak bernama Ismail AS.
Tetapi, disaat keluarga Ibrahim bergembira. Nabi Ibrahim AS mimpi diperintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anak satu-satunya yang ketika itu sudah menginjak remaja. Karena itu adalah perintah Allah SWT, maka tidak ada pilihan lain kecuali melaksanakannya. Al-Quran kemudian merekam mimpi itu dalam surat Ash-Shaffat ayat 102:
يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ
Artinya: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu“
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Kita bisa bayangkan, betapa Nabi Ibrahim AS tengah diuji Allah SWT. Anak satu-satunya yang telah lama beliau nantikan kehadirannya itu. Justru harus dikurbankan atas perintah Allah dengan cara disembelihnya sendiri.
Lantas, bagaimanakah sikap Nabi Ibrahim menghadapi perintah Allah?! Beliau mentaati perintah itu dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Hadirin Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Berkaitan dengan kesabaran, Imam al-Ghazali dalam kitab Mukâsyafatul Qulûb menyebutkan, ada beberapa macam kesabaran:
وَالصَّبْرُ عَلَى أَوْجُهٍ: صَبْرٌ عَلَى طَاعَةِ اللهِ، وَصَبْرٌ عَلَى مَحَارِمِهِ، وَصَبْرٌ عَلَى اْلمُصِيْبَةِ
Artinya: “Sabar itu terdiri dari beberapa bagian, yaitu (1) sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, (2) sabar dalam menjahui larangan-larangan Allah, (3) sabar dalam menerima musibah.” (Al-Ghazali, Mukâsyafatul Qulûb, [Beirut, Dâr al-Qalam], halaman 16).
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Jika kita renungkan lebih dalam, Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan ketiga kesabaran itu sekaligus, yakni sabar dalam menjalankan perintah Allah SWT, sabar dalam meninggalkan larangan-Nya, dan sabar dalam menerima musibah berupa ujian berat.
Kesabaran Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT bisa kita lihat dari sikapnya, yang segera melaksanakan perintah. Walau sebenarnya ada perasaan sedih di hatinya. Karena beliau tetaplah manusia sebagaimana umumnya yang memiliki perasaan. Namun, perasaan sedih itu berkembang menjadi keikhlasan, setelah jawaban langsung dari Nabi Ismail AS, yaitu :
يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ, سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash-Shaffât:102).
Mendengar pengakuan Nabi Ismail AS bahwa, ia sabar menerima apa yang akan dilakukan sang ayah terhadap dirinya. Nabi Ibrahim AS semakin teguh untuk melaksanakan perintah Allah, yakni menyembelih putra satu-satunya itu.
Allahu Akbar 3X walillahil hamd.
Hadirin Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Kisah kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS di atas, patut kita teladani dalam menghadapi situasi saat ini. Dimana saat ini kita sedang dilanda musibah. Berupa wabah virus Covid. Yaitu mahluk Allah yang tak kasat mata dan bisa menyebabkan kematian.
Bagi kita yang tidak percaya dengan keberadaan virus ini. Namun faktanya, hampir setiap hari kita mendapat kabar orang meninggal. Tidak cukup satu atau dua kali. Bahkan kematian bisa menghampiri 3-5 orang di tempat dan hari yang sama. Entah meninggal karena virus Covid, karena penyakit bawaan ataupun karena hal yang lain.
Namun sebaliknya, bagi kita yang percaya virus Covid adalah virus yang mematikan. Sehingga membuat kita ketakuan. Namun faktanya, masih banyak orang yang hidup daripada yang meninggal. Bahkan, mereka yang positif terinfeksi Covid bisa sembuh dengan total.
Pertanyaannya kemudian, bagaimanakah sikap kita sebagai orang beriman dalam menghadapi situasi seperti ini.
Jama’ah Sholat Idul Adha Rahimakumullah
Sebagai orang beriman, yang bisa kita lakukan adalah bersabar, dan mengembalikan semua ini kepada Allah SWT. Yakin tidak yakin, mau tidak mau, Allah bisa sewaktu-waktu mengambil nyawa seseorang.
Kematian tidak menunggu sakit, tidak pula menunggu usia tua. Allah bisa mengambil nyawa seseorang kapanpun dan dimanapun.
Bisa jadi, salah satu diantara kita ditakdirkan mati sepulang dari sholat Id ini. Bisa jadi, saat kita makan malaikat izroil datang menjemput nyawa kita. Mungkin juga, saat kita tidur, namun tidak bisa bangun untuk selamanya.
Allahu Akbar 3X walillahil hamd.
Hadirin jama’ah Rahimakumullah..
Bagi kita yang sedang kesulitan ekonomi karena terdampak pandemi. Mari kita bersabar dan pasrah kepada Allah SWT. Yakinlah.. Bahwa Allah sedang memberi musibah sebagai bentuk ujian bagi orang-orang beriman. Orang-orang yang bersabar saat mendapat ujian musibah, maka orang tersebut akan mendapatkan derajat yang tinggi dihadapan Allah SWT, sebagaimana derajat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS yang telah bersabar mendapat ujian.
Bagi saudara-saudara kita yang saat ini sedang berjuang melawan sakit. Mudah2an segera diberikan kesembuhan. Segera diangkat penyakitnya, sehingga dapat beribadah dengan maksimal. Namun, apabila ajal telah tiba mudah-mudahan dalam keadaan khusnul khotimah.
Akhirnya, mari kita perbanyak amal ibadah sebagai bekal, untuk menghadap allah SWT. Mudah-mudahan, kita semua tergolong orang-orang yang bersabar dan bertaqwa sebagaimana Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS. Amiin..
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
اَللهُ أَكْبَرْ (3×) اَللهُ أَكْبَرْ (4×) اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيرًا وَاْلحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً، لآ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرْ، اَللهُ أَكْبَرْ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلىَ رِضْوَانِهِ. اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياآ اَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ، يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ. وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ. وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ. وَارْضَ اللهم عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. اَللهم أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اَللهم ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ, وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي, يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Download Khutbah Idul Adha Singkat 2021: Antara Kisah Nabi Ibrahim dan Pandemi Covid-19 DISINI